3 8 Jenis Sistem Hidroponik. Menanam dengan menggunakan media tanah memang mudah. Namun, metode hidroponik memiliki metode dan caranya tersendiri agar tanaman Anda bisa tumbuh subur dengan mudah. Dilansir dari Fresh Water Systems, inilah 8 jenis sistem hidroponik yang bisa Anda gunakan sendiri di rumah Anda: 1. Sistem Wick.
Hidroponik tak hanya dipakai oleh orang yang senang menjalankan hobi ini saja. Petani profesional sekalipun juga memakai teknik ini. Hanya saja mereka akan memilih teknik yang dapat memproduksi tanaman hidroponik secara masal. Salah satu teknik yang banyak dipakai adalah hidroponik drip. Sistem ini juga biasa disebut hidroponik tetes. Secara umum, sistem ini memiliki cara kerja untuk meneteskan larutan nutrisi pada akar-akar tanaman. Dengan kata lain, sistem ini menjaga agar tanaman tetap lembab. Persiapan Untuk Membuat Sistem Hidroponik Drip Jika kamu tertarik membuat sistem hidroponik ini, ada beberapa alat dan bahan yang harus kamu siapkan. Pertama adalah wadah untuk akar tanaman yang tumbuh. Kemudian kamu juga membutuhkan wadah untuk menampung larutan nutrisi. Jangan lupa untuk menyiapkan pompa. Kamu bisa memakai pompa yang biasa dipakai untuk air mancur atau kolam ikan. Kamu juga membutuhkan pipa yang berfungsi untuk menjalankan air dari wadah nutrisi ke tanaman. Kamu juga perlu menyiapkan tabung yang berfungsi menjalankan larutan nutrisi sebagai tambahan pipa yang melakukan sirkulasi air tadi. Sistem Hidroponik Drip Setelah tahu alat dan bahan yang dibutuhkan. Kamu juga harus mengetahui kerja sistem hidroponik drip. Larutan nutrisi yang ada di sebuah wadah akan dipompa melalui tabung atau pipa ke bagian atas media tanam. Nantinya larutan nutrisi itu akan mengalir turun hingga akar. Air nutrisi tersebut akan turun ke bagian bawah wadah tanam yang sudah dilubangi. Setelah itu air tetesan tersebut akan dialirkan kembali ke wadah nutrisi. Sebenarnya mirip dengan sirkulasi nutrisi yang ada pada sistem NFT maupun DFT. Hanya saja yang membedakan sistem ini dialirkan secara perlahan atau dengan tetesan-tetesan. Namun yang membedakan nutrisi akan dialirkan dari bagian atas tanaman. Maka dari itu, kamu juga tetap membutuhkan pompa untuk mengalirkan cairan nutrisinya. Sumber Jenis-jenis Sistem Hidroponik Drip Kamu yang ingin mencoba sistem ini sebaiknya mengetahui ada jenis sistem hidroponik drip yang bisa dipakai. Pertama adalah sistem drip sirkulasi. Sistem ini biasanya dipakai oleh petani rumahan. Sistem ini yang paling sering dipakai oleh banyak orang. Prinsipnya tetap sama yakni penggunaan kembali larutan nutrisi yang sudah dipakai. Sistem sirkulasi ini kerap disebut dengan sistem perbaikan. Sebab dengan sistem ini dapat memperbaiki larutan nutrisi yang sudah digunakan. Dengan kata lain, kamu bisa menambah nutrisi dari sumbernya jika ingin memperbaiki nutrisi tersebut. Misalnya kamu bisa mengganti air karena pH nya tidak sesuai . Atau misalnya kamu ingin menambah larutan nutrisi karena sudah dipakai berkali-kali. Maka dari itu, salah satu kunci penting saat memakai sistem ini adalah kontrol. Kamu harus sering mengecek pH yang dibutuhkan oleh tanaman secara berkala. Jangan lupa untuk mengubah larutan nutrisi. Dengan begitu, kamu bisa menjaga agar seluruh tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang tepat. Sistem berikutnya adalah sistem drip non-sirkulasi. Tentu saja ada prinsip yang sedikit berbeda dalam sistem ini. Prinsipnya kamu akan menggunakan waktu dalam siklus pengairan. Ada penghitung waktu khusus untuk melakukan penyiraman pada jam-jam tersebut. Jadi pada waktu yang ditentukan, kamu harus menyiram dan mengairi tanaman yang sedang ditanam. Jadi, larutan nutrisi atau air yang dialirkan adalah larutan air yang baru. Berbeda dengan sirkulasi yang terus menerus dialirkan dengan jenis nutrisi yang sama. Larutan nutrisi yang dipakai dalam sistem ini memang tidak perlu perawatan yang sering. Kamu hanya perlu menyiapkan larutan nutrisi yang banyak. Setelah itu tuangkan secara sedikit demi sedikit sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jadi kamu tak perlu terlalu sering mengecek kondisi nutrisi. Hanya saja kamu perlu memastikan bahwa nutrisi yang sudah disiapkan memang tepat. Artinya jangan sampai kurang nutrisinya ataupun air yang dipakai tidak memiliki pH yang sesuai. Jika tidak tepat maka sia-sialah pengairan yang kamu lakukan dalam kurun waktu tertentu. Itu dia prinsip serta cara menggunakan teknik hidroponik drip. Jika kamu ingin mencoba teknik lain hidroponik, kedua jenis cara ini bisa dicoba. Hanya perlu diingat keduanya sama-sama membutuhkan skill yang lebih dibanding teknik hidroponik pada umumnya.
Perlunyasebuah informasi yang mudah dicerna oleh masyarakat agar dapat membuat berkebun dengan metode hidroponik vertikultur ini bisa menjadi sebuah alternatif baru
Sistem irigasi atau Drip System ini merupakan salahsatu sistem hidroponik yang paling banyak di gunakan di dunai, khususnya untuk jenis pertanian sayuran buah atau tanaman berukuran tinggi dan besar lainnya. tapi bagaimana cara kerja sistem drip itu sendiri, atau apa sajakah kelebihan dan kekurangannya, semuanya akan kita bahas adalam artikel di bawah ini . Salahsatu manfaat pertanian tahap lanjut seperti hidroponik adalah karena pertania jenis ini bisa memberikan keuntungan yang signifikan daripada pertanian konfensional. salahsatu manfaatnya adalah menghemat air dan memberikan intensifitas nutrisi dan memfokuskan perhatian pada tanaman seperti yang dilakukan dalam sistem Drip ini. sistem irigasi tetes atau dalam bahas inggris di sebut dengan drip system ini merupakan sistem hidroponik yang cukup populer dan banyak di gunakan di dataran timur tengah seperti mesir dan arab saudi, namun sistem ini ternyata di kembangkan dan banyak di gunakan di daerah israel. Pengertian Sistem irigasi hidroponik drip System sistem irigasi atau bisa di kenal dengan drip sistem merupakan sistem hidroponik yang memungkinkan petani untuk menghemat air dalam jumlah banyak karena memungkinkan untuk meneteskan air dan pupuk langsung ke akar tanaman sehingga air tidak terbuang begitu saja, selain itu dalam sistem ini air akan menetes kembali ke penampungan dan bisa di gunakan kembali dengan model sirkulasi seperti pada sistem NFT namun dalam penerapannya membutuhkan rangkaian konsep yang jauh berbeda. drip sistem atau sistem irigasi ini juga sering di sebut sebagai Sistem FERTIGASI karena pemberian air dan pupuk pada tanaman dilakukan dalam waktu yang bersamaan. jadi jangan heran jika sebagian orang menyebut sistem ini dengan istilah irigasi namun sebagian lagi menyebutnya dengan istilah fertigasi, intunya adalah sama dalam bahasa universal ini di sebut dengan Drip system. drip system bisa di rancang dengan kreatifitas dan kemampuan anda, biasanya drip sistem atau sistem irigasi hidroponik ini banyak di aplikasikan baik itu oleh pemula maupun sekala industri, drip sistem ini biasanya di terapkan pada tanaman yang berukuran besar dan membutuhkan perakaran yang lebih banyak. Tidak sama degan system rakit apung ada perbedaan menonjol dari drip sistem dan sistem yang lainnya dalam hidroponik, jika sistem lain dalam hidroponik benar-benar meminimalisir media lain selain air maka dalam drip sistem kamu akan melibatkan banyak media lain seperti cocopeat atau sekam bakar. beberapa jenis media yang sering di gunakan dalam sistem irigasi Drip System hidroponik sekam bakar cocopeat pecahan genteng atau krikil pasir malang pumice varmiculture Hydroton dll media-media tanam tersebut akan berfungsi untuk menahan akar akar tanaman tidak tumbuh, dan selain sebagai penunjang akar media juga berfungsi untuk menyimpan cadangan unsur hara yang bisa di manfaatkan oleh tanaman seperti yang pada media cocopeat. Cara Kerja Sistem Irigasi Dalam hidroponik prinsip kerja atau cara kerja dalam hidroponik sistem irigasi ini sebenarnya cukup sedarhana dan tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis sistem hidroponik lainnya. utama dalam sistem fertigasi ini adalah mendistribusikan air dan nutrisi untuk tanaman yang dialirkan dengan menggunakan selang yang kerangkai dalam pipa yang terhubung pada pompa dan timer untuk mengatur intensitas tetesan. dalam sistem irigasi atau drip sistem ini , tetesan air di atur sedemikian rupa sehingga dekat dengan tanaman dan akar yang memungkinkan nutrisi dapat di serap secara maksimal oleh tanaman tersebut. tanaman akan di tempatkan pada pot dan menggunakan salahsatu media tanam yang telah saya sebutkan di atas, media tanam tersebut akan berfungsi sebagai tempat merambatnya akar dan sebagai bantuan cadangan nutrisi. air yang menetes pada pot dan media tanam kemudian akan membasahi akar dan mengalir hingga ke dasar pot, namun untuk sistem irigasi recovery drip. air yang menetes ke dasar akan di keluarkan kembali dengan menggunakan pipa dan di tampung kembali dalam bak penampungan. setelah itu, air yang berhasil di tampung kemudian di alirkankembali ke tanaman dengan mengecek kadar nutrisinya secara rutin sehingga air dan nutrisi tidak terbuang begitu saja. untuklebih jelasnya bisalihat gambar di bawah ini contoh hidroponik sistem drip ada dua cara kerja sistem drip atau irigasi dalam hidroponik, yaitu diaalirkan secara terus menerus atau dialirkan dengan menggunakan timer, pada tanaman sayuran seperti tomat bisanya air akan dialirkan dengan timer yang telah di pasang pada rangkaian pengaturan pompa air. saat anda menggunakan timer, maka nutrisi akan di kontrol oleh timer yang di pasang pada pompa air, timer akan berperan untuk mengatur aliran listrik pada pompa sehingga pompa akan hidup dan mati secara otomatis. jika diatas saya menyinggung sistem recoveri drip maka sebenarnya ada juga sistem nonrecovery drip dimana dalam sistem irigasi ini nutrisi dan air yang telah di teteskan tidak akan di alirkan kembali pada media tanam sehingga sistem ini hanya berjalan satu kali/satu arah. penggunaan air dan nutrisi dalam system ini tentu saja lebih boros. pusing dengan penjelasan ini ? oke saya bahas lagi secara terpisah dan sistematis, namun jika kamu sudah pagam kamu bisa skip bagian ini dan langsung membaca bagian kekurangan dan kelebihan sistem irigasi dalam hidroponik di bawah. Jenis-jenis Sistem Irigasi tetes drip system hidroponik 1. Rotating Drip System sistem irigasi berputar pada intinya sistem in memungkinkan petani untuk menghemat nutrisi dan air karena air yang di alirkan ke tanama aka di alirkan kedalam pipa yang terhubung pada tandon atau bak penampungan air yang kemudian di sirkulasikan kembali secara terus menerus. dalam sistem drip tersirkulasi ini kamu harus rutin mengeceh Nutrisi Dan PH air karena nutrisi dan ph akan berubah serinng berjalannya waktu setelah terjadi kontak dengan media tanam secara terus menerus. 2. Static Drip System sistem irigasi satu arah hidroponik dengan sistem ini memiliki prinsip kerja yang yang sama dengan sistem rotasi, namun dalam sistem irigasi satu arah ini nutrisi yang di teteskan pada tanaman tidak akan di kembalikan ke bak penampungan dan di biarkan begitu saja. kelemahan dalam sistem drip statis ini nutrisi dan air menjadi boros karena terbuang setelah dialirkan pada tanaman. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Fertigasi Hidroponik drip sistem sepertibiasanya yang saya katakan, semua sistem dalam hidroponik pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, ini semua tergantung anda memilih mana sistem yang paling cocok diterapkan pada pertanian hidroponik yang anda miliki. kelebihan drip sistem tentu saja akan berbeda dengan kelebihan dan kekurangan sistem wick atau sumbu, jadi untuk referensi silahkan baca artikel tersebut dengan mengklik tulisan yangberwarna hijau. Kelebihan sistem Drip atau Irigasi Dalam Hidroponik kepopuleran sistem drip atau fertigasi dikalangan pegiat hidroponik bukan dikarenakan tanpa alasan, sistem Drip ini memungkinkan kalian untuk memberikan hasil yang optimal jika dilakukan dengan ilmu dan perlakuan yang benar, beberapa keunggulan drip system daripada sistem lainnya adalah sebagai berikut Waktu pemberian nutrisi bisa di seuaikan dengan umur tanaman drip sistem umumnya menggunakan tymer, hal ini memungkinkan para petani hidroponik untuk memberikan nutrisi tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi pertumbuhan bisa semakin optimal dan menghemat biaya produksi. Akar lebih mudah tumbuh jika dlam sistem tanam hidroponik lainnya mengharuskan meminimalisir keterlibatan media tanam selain air dan di ganti dengan rock woll atau sejenisnya, maka dalam drip sistem kamu masih bisa menggunakan media tanam dalam jumlah besar yang akan sangat membantu tanaman untuk mendapatkan nutrisi secara maksimal. kebersihan terjamin dan bebas penyakit menggunakan drip sistem akan menguntungkan tanaman terutama karena kebersihan tanaman akan terjamin dan bebas dari penyakit apalagi jika di tanam di grenhouse. Penggunaan pupuk menjadi efektif dalam drip sisitem tanaman akan di suplai oleh air dan pupuk secara terus menerus sehingga pertumbuha akan lebih maksimal dan tanaman bisa mendapatkan panen yang lebih optimal. Kekurangan menggunakan Drip sistem Atau sistem Irigasi setelah membahas kelebihannya, tidak adil jika saya tidak menjabarkan kekurangan yang di miliki oleh sistem hidroponik irigasi ini. beberapa kekurangan istem hidroponik irigasi ini adalah sebagai berikut modal yang cukup tinggi ketika kamu memutuskan untuk menggunakan drip sistem ini, maka kamu akan di hadapkan dengan modal yang cukup tinggi dan perencanaan yang matang, karena pada umumnya drip sistem ini lebih banyak di gunakan oleh perusahaan pertanian sekala industri. memerlukan wawasan yang luas tentang tanaman dalam drip sisttem ini akmu harus memiliki wawasan tentang tanaman yang ingin kamu tanam agar mengurangi jumlah presentase kegagalan yang bisa terjadi. perawatan yang harus di lakukan secara intensif pengecekan dan perawatan harus di lakukan serutin mungkin, terutama jika terjadi kendala teknis seperti timer eror atau pipa saluran air tersumbat atau bocor. masalah pengairan dapat berakibat fatal dalam sistem drip atau irigasi ketika kamu mengalami masalah pengairan maka tanaman akan menjadi kering dan membuat tanaman tersebut mati atau tidak maksimal. nah itudia beberapa ulasan singkat mengenai sistem drip yang bisa saya bagikan kepada anda semua, jika kalian memiliki ilmu lain atau pemahaman dan sudutpandang lain tentang hidroponik metode irigasi atau fertigasi ini silahkan komentar di bawah untuk menyempurnakan tulisan ini dan menambah wawasan yang lebih banyak untuk para pembaca lainnya. selamat menanam dan salam kebun
SistemHidroponik NFT adalah satu dari sekian banyak sistem hidroponik, yang tujuannya untuk meningkatkan produktivitas sayuran sepanjang tahun kemudian secara komersil berkembang tahun 1970-an. Sistem NFT merupakan cara budidaya tanaman dengan akar tanaman yang tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat
Sistem drip hidroponik atau irigasi tetes hidroponik merupakan salah satu teknologi penyiraman yang efisien dan efektif dalam budidaya tanaman, terutama pada sistem hidroponik. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu sistem drip atau irigasi tetes hidroponik, bagaimana cara kerjanya, serta tips dan rekomendasi untuk mengoptimalkan sistem ini dalam penggunaannya. Dengan memahami cara kerja sistem ini, Anda akan dapat meningkatkan hasil panen dan menghemat waktu serta sumber daya. Apa Itu Sistem Drip atau Irigasi Tetes Hidroponik?Bagaimana Cara Kerja Sistem Drip Hidroponik?Keuntungan Sistem Drip atau Irigasi Tetes HidroponikTips dan Rekomendasi untuk Pemula Apa Itu Sistem Drip atau Irigasi Tetes Hidroponik? Sistem drip hidroponik atau irigasi tetes adalah metode penyiraman tanaman dengan cara memberikan air dan nutrisi secara perlahan dan terus-menerus langsung ke akar tanaman. Teknologi ini menggunakan selang atau pipa plastik dengan lubang-lubang kecil yang mengalirkan air dan nutrisi secara terukur, sehingga tanaman mendapatkan asupan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya. Sistem ini sangat cocok digunakan dalam sistem hidroponik, karena dapat mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi serta mengurangi pemborosan sumber daya. Bagaimana Cara Kerja Sistem Drip Hidroponik? Sistem drip atau irigasi tetes hidroponik bekerja dengan cara mengalirkan air dan nutrisi melalui selang atau pipa plastik yang telah dilengkapi dengan lubang-lubang kecil. Air dan nutrisi yang dialirkan melalui sistem ini akan jatuh ke media tanam atau langsung ke akar tanaman dalam jumlah yang terukur dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Berikut adalah komponen-komponen utama dari sistem drip hidroponik atau irigasi tetes hidroponik Sumber Air dan Nutrisi Sumber air dan nutrisi dalam sistem drip hidroponik biasanya berasal dari tangki atau wadah yang berisi larutan nutrisi. Larutan nutrisi ini akan dipompa melalui selang atau pipa plastik untuk disalurkan ke tanaman. Pompa Air Pompa air digunakan untuk mengalirkan air dan nutrisi dari tangki atau wadah ke selang atau pipa plastik. Pompa air yang digunakan dalam sistem ini harus mampu menghasilkan tekanan yang cukup agar air dan nutrisi dapat mengalir dengan lancar. Selang atau Pipa Plastik Selang atau pipa plastik merupakan jalur utama pengaliran air dan nutrisi dalam sistem irigasi tetes. Selang atau pipa ini dilengkapi dengan lubang-lubang kecil yang mengatur aliran air dan nutrisi agar jatuh secara perlahan dan terukur ke media tanam atau akar tanaman. Emitters Emitters adalah komponen yang diletakkan di setiap lubang pada selang atau pipa plastik untuk mengatur debit air dan nutrisi yang keluar. Emitters akan memastikan bahwa setiap tanaman mendapatkan asupan air dan nutrisi yang cukup dan konsisten. Keuntungan Sistem Drip atau Irigasi Tetes Hidroponik Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh dengan menggunakan sistem drip hidroponik atau teknik irigasi tetes Efisien dalam penggunaan air dan nutrisi, karena sistem ini menyediakan asupan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mengurangi pemborosan sumber daya, karena air dan nutrisi disalurkan langsung ke akar tanaman. Mengontrol pertumbuhan tanaman dengan lebih baik, karena Anda dapat mengatur jumlah air dan nutrisi yang diberikan. Meningkatkan hasil panen, karena tanaman mendapatkan asupan yang optimal dan konsisten. Menghemat waktu dan tenaga, karena sistem ini secara otomatis menyiram tanaman sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tips dan Rekomendasi untuk Pemula Berikut ini adalah beberapa tips dan rekomendasi yang bisa Anda terapkan untuk mengoptimalkan sistem drip atau irigasi tetes hidroponik dalam budidaya tanaman Pastikan untuk memilih pompa air yang sesuai dengan kebutuhan sistem Anda. Pompa air harus mampu menghasilkan tekanan yang cukup agar air dan nutrisi dapat mengalir dengan lancar. Gunakan selang atau pipa plastik yang berkualitas dan tahan lama. Selang atau pipa yang berkualitas akan mencegah kebocoran dan memastikan aliran air dan nutrisi yang konsisten. Sesuaikan jumlah emitters dengan jumlah tanaman yang Anda budidayakan. Emitters harus ditempatkan di setiap tanaman untuk memastikan asupan air dan nutrisi yang optimal. Rutin memeriksa dan membersihkan selang, pipa, dan emitters dari kotoran atau penyumbatan. Hal ini penting untuk menjaga kinerja sistem dan menghindari gangguan pada aliran air dan nutrisi. Konsultasikan dengan ahli hidroponik atau pertanian untuk menentukan jenis nutrisi yang tepat bagi tanaman yang Anda budidayakan. Nutrisi yang sesuai akan membantu tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang optimal. Dengan memahami dan menerapkan sistem drip hidroponik atau irigasi tetes hidroponik, Anda dapat menikmati berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi ini. Selamat mencoba dan semoga tips serta rekomendasi ini membantu Anda dalam meningkatkan hasil panen dan efisiensi budidaya tanaman.
CekSecara Berkala. Lakukan pengecekan tanaman hidroponik secara berkala ya, Bunda. Misalnya tiga kali sehari. Bunda perlu konsisten saat memutuskan menanam tanaman hidroponik dengan botol bekas ini. Kalau ada lumut atau habis airnya, bisa segera dibersihkan maupun diganti. 2. Cara menanam hidroponik dengan pipa PVC.
Dipostingan kali ini, kita akan membahas 7 cara membuat hidroponik sederhana dirumah, cara atau sistem hidroponik ini bisa diaplikasikan dalam skala rumahan atau juga skala produksi terima kasih sudah mampir di blog saya yang ala kadarnya ini. Pada kesempatan ini, saya akan coba berbagi info tentang cara membuat hidroponik sederhana, namun sebelumnya perlu diingat kalau saya ini bukan ahli perkebunan lho ya, cuman share “little know how” saja tentang hidroponik. Kan memang itulah fungsi internet seharusnya kan? Sharing…jadi, mari saling bisa gunakan menu navigasi dibawah ini untuk langsung lompat ke section yang anda perlukan. Artikel ini bakal panjang lho…Daftar Isi Artikel Ini1. Apa Itu Hidroponik2. Untung Ruginya?3. Beberapa Sistem Metode Metode Metode Metode Metode Pasang Metode Rakit Aeroponik4. Tanaman Leavy Fruiting Umbi2an5. Tanaman Yang Paling Menguntungkan6. KesimpulanApa Itu HidroponikSebelum kita membahas tentang cara membuat hidroponik sederhana dirumah, mari kita kenalan sama yang dasar2 dulu, apa sih hidroponik itu?Anda mungkin sudah terlalu sering denger istilah ini, dan mungkin juga sudah tahu tentang apa yang dimaksud dengan hidroponik. Tapi demi kelengkapan sebuah artikel, tak apalah kalau kita bahas dulu yang dasar2, biar nggak kesasar. Siapa tahu beberapa dari anda belum tahu tentang hidroponik ya kan?Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan media airPenjelasan singkatnya ya begitu…namun bukan sembarang air ya, kalau tanaman yang memang aslinya tumbuh di air bakalan hidup dan berkembang tanpa masalah, namun kalau tanaman yang aslinya tumbuh ditanah memerlukan nutrisi dan mineral tambahan agar dia bisa tumbuh selayaknya yang diperlukan tanaman bisa berupa vitamin dan mineral serta zat2 organik lainnya, kalau dipostingan sebelumnya kita sudah membahas tentang aquaponik sederhana, maka sistem hidroponik itu sama persis sama aquaponik, cuman bedanya kalau aquaponik itu air nutrisinya berasal dari kotoran dan sisa pakan ikan, nah kalau sistem hidroponik ini nutrisinya harus kita tambahkan untuk hidroponik kalau dipasaran dikenal dengan sebutan AB mix, yang adalah campuran dari unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan. Tentu saja formulanya sudah disesuaikan agar bisa diserap secara maksimal oleh tanaman yang ditanam di mix banyak dijual dipasaran dengan berbagai merk, harga juga bervariatif tergantung merk dan kualitasnya. Tapi ternyata kita bisa juga bikin nutrisi hidroponik sendiri lho, memang agak repot kalau buat anda yang sibuk, tapi bakal jadi penghematan yang lumayan bagi pembudidaya serius mengingat, pengeluaran operasional yang terbesar untuk hidroponik adalah pada pembelian nutrisi kalau bisa bikin sendiri kan lumayan ye kan? kami ketemu sama satu artikel yang menjelaskan tentang bagaimana cara membuat nutrisi hidroponik sendiri disini juga punya resource dan produk yang mantabs lho. Cek website mereka deh, komplitsss…no affiliate lho…kalau bagus ya dibilang dan Kerugian HidroponikNggak ada yang sempurna didunia ini, apapun itu pasti ada bagus dan jeleknya, memang sudah seperti itu bagaimana alam raya bekerja kan? begitu juga dengan sistem pertanian hidroponik ini, ada untungnya dan ada ruginya, ada bagusnya dan pastinya ada juga Pertanian HidroponikFull control terhadap tanaman kita, hampir full control sih, kita belum bisa mengontrol tanaman tomat biar bisa berbuah cabe kan? so…hampir. Tapi kita bisa mengontrol seberapa pesat tanaman kita bisa tumbuh besar, seberapa lebat daun atau buahnya dan hal2 lain dengan cara mengontrol asupan nutrisinya. Bahkan kalau kita mau modal lebih banyak lagi, kita bisa mengontrol cuaca dan kontrol hama tanaman dengan membangun sebuah green house modern. inget dana tapi ya…Bisa hemat lahan, beberapa sistem hidroponik bisa dibikin bersusun kayak rumah susun, jadi kita bisa melipat gandakan yield area tanam kita. Namun ini tidak mudah lho ya, perlu setting yang tidak mudah dan juga biaya yang tak murah hemat air karena kita tidak menyiram tanaman kita secara langsung seperti pada metode perkebunan konvensional, air nutrisi yang ada di hidroponik berkurang karena diserap oleh tanaman dan atau karena bersih dan mudah perawatan/pengontrolannyaLebih mahal harga jualnya, ini menurut saya tidak berhubungan langsung dengan kualitas produk ya, tapi lebih kepada permintaan pasar akan sayuran organik bebas pestisidan dan lain2. Kalau kualitas produk saya kok lebih yakin sama yang ditanam langsung di tanah tapi tanpa pestisida kimia, entahlah…kayak lebih enak, dan sedep aja Pertanian HidroponikButuh modal awal yang besar kalau mau serius, kalau cuman sekedar hobi sih murah, modal ember sama AB mix sudah bisa jalan. Tapi kalau mau yang skala komersial, kita bakal perlu modal untuk green house dan peralatan lainnya kayak media tanam, alat ukur, nutrisi dll, yang itu tidak murah. Bisa BEP dalam 2 tahun katanya, masuk akal kalau mengingat harga jual produk hidroponik yang tanaman yang bisa ditanam secara ideal terbatas, ini yang akan kita bahas lebih mendalam cocok didaerah perkotaan, ayolah…didesa masih banyak lahan. satu2nya alasan misal ada yang bikin hidroponik di desa adalah hobi, atau misal ada yang skala industri maka itu kebantu sama harga jual yang tinggi. Kalau harga jualnya sama, maka lebih menguntungkan tanam ditanah secara organik lah…kalau di kota beda. Tanah kosong mending dibikin moll…sadSetelah kita tahu apa itu hidroponik serta kelebihan dan kekurangannya, sekarang akan kita bahas beberapa sistem dan cara membuat hidroponik sederhana, dari yang paling mudah kelas “no brainer” sampai yang paling advanced dan canggih. Baru setelah ini kita bahas tanaman hidroponik apa yang paling sesuai untuk mari kita bahas satu2 secara detail ya1. Metode Hidroponik KratkyMetode Kratky adalah teknik hidroponik yang paling sederhana menurut saya, teknik ini dilakukan dengan cara menempatkan bibit tanaman pada netpot diatas permukaan air nutrisi, hanya separo akar yang boleh masuk kedalam larutan, yang separo lagi biarkan ter ekspos seperti pada sistem deep water culture, netpot posisinya fix jadi tidak ikut pasang surut air nutrisi, si tanaman bakal menyerap air dan nutrisi dan seiring berjalannya waktu, air tersebut bakal surut, tapi akar juga bakal memanjang turun, yang hasilnya adalah kita nggak perlu ngapa2in. hanya set…and membuat hidroponik sederhana metode kratky sangat sederhana dan mudah pake banget, giniSiapkan bahan2 yaitu ember yang ada tutupnya, netpot, rockwool atau media tanam lainnya, mesin bor, mata bor hole saw, nutrisi AB tutup ember dengan mata bor hole saw dengan diameter sesuai badan netpot. berapa banyak lobang per ember tergantung kebutuhan, kira2 aja biar daun tanaman anda bisa berkembang denga sempurna, tidak ember sampai kira2 separo akar net pot dengan tanaman favorit kita, kemudian masukkan ke dalam lobang di tutup ember tutup ember yang sudah berisi tanaman kita. Sudah…Meskipun cara kratky ini mudah, tapi dia tidak cocok untuk skala besar karena kita akan kesulitan mengontrol berapa banyak nutrisi yang harus kita tambahkan kedalam air. Mudah dibikin…namun sulit di yang cocok untuk sistem ini adalah selada, pakchoy, sawi dan leavy green anda mau coba2 bikin instalasi hidroponik, kratky system bisa buat kenalan dulu. Kalau sudah akrab bisa ke metode kedua yakni…2. Wick System / Hidroponik SumbuNggak kalah sederhana sama sistem kratky diatas, hidroponik sistem sumbu malah bisa jadi lebih mudah bikinnya. Sesuai dengan namanya…sumbu…wick system memanfaatkan sumbu untuk menyalurkan nutrisi dari tampungan ke akar tanaman. ilustrasinya kayak gambar dibawah system bisa dibikin skala kecil sampai besar, mulai pakai botol bekas air mineral hingga ke kolam ukuran besar. Namun menurut para ahli, kalau untuk skala komersial, sistem hidroponik sumbu tidaklah efektif karena penyaluran nutrisi yang kurang efisien dibanding sistem2 lainnya. Jadi hanya untuk pemula saja sama seperti sistem membuat hidroponik sederhana sistem wick gak kalah mudah sama sistem kratky, bahkan lebih mudah kalau pakai botol plastik bekas, tinggal potong separo, lalu dibalik yang atasnya, isi media, tanaman dan masukkan air nutrisi. penampakannya kayak dibawah ini lah kira2…Kita coba bikin pakai ember sama seperti metode kratky ya, gini step by step cara membuat hidroponik sederhana sistem wickSiapkan bahan2 yaitu ember yang ada tutupnya, netpot, rockwool atau media tanam lainnya, mesin bor, mata bor hole saw, nutrisi AB mix. jangan lupa sumbunya ya…Lobangi tutup ember dengan mata bor hole saw dengan diameter sesuai badan netpot. berapa banyak lobang per ember tergantung kebutuhan, kira2 aja biar daun tanaman anda bisa berkembang denga sempurna, tidak uyel2an samakayak sistem ember kira2 saja, jangan sampai akar net pot dengan media tanam, bisa berupa rockwool atau hidroton dll. jangan lupa sumbunya juga dipasang, sumbu bisa pakai kain flanel atau bahan lain yang mudah menyerap tanaman kita dengan hati2 ke dalam netpot bersumbu kedalam tutup ember yang sudah berlubang tutup ember yang sudah berisi tanaman kita. beres…Hidroponik sumbu ini mudah bikinnya, gak banyak keluar biaya baik bahan maupun peng operasionalan nya karena kan gak butuh listrik, seperti yang sudah kita singgung sedikit diatas, dia tidak cocok buat skala besar karena penyaluran nutrisi yang lambat akibat sumbu, dan juga, sistem ini kurang cocok untuk tanaman yang haus air kayak pakchoi, selada dll. ya hubungannya karena pakai sumbu tadi, bisa kekeringan kalau tanaman tadi ditanam disistem hidroponik yang sesuai adalah cabe, tomat dan sayuran bertangkai batang lainnya3. Metode Drip / Irigasi TetesMetode hidroponik selanjutnya adalah sistem tetes, berbeda dengan dua metode diatas yang digolongkan sebagai passive hidroponik, alias bikin trus gak perlu perawatan harian, metode drip ini perlu perencanaan dan eksekusi lapangan yang baik. Bisa diaplikasikan untuk budidaya skala kecil sampai skala massal tingkat membuat hidroponik sederhana metode tetes ini sebenarnya simple, namun bisa jadi rumit kalau di scale up ke instalasi level komersial. Pada prinsipnya air nutrisi dipompakan ke grow media melalui selang dengan keran yang bisa diatur besar kecilnya aliran air. Sistem dutch bucket dan grow tower adalah contoh penggunaan metode drip bikin dengan contoh diatas ya, itu salah satu metode dutch bucket yang pake drip sistem, Berikut step by step cara membuat hidroponik sederhana sistem dutch bucket1. Siapkan bahan2 nya, yakniEmberBak penampungan air nutrisiPipa PVC beserta sambungan T dan knee nyaSelang irigasi beserta keran dan sambungan2nyaBor dan hole sawPompa air celupKayu atau baja ringan untuk kerangkanyaMedia tanam, disarankan yang berongga besar seperti hidroton atau kerikilTanaman hidroponik dan nutrisinya2. Lubangi ember dengan holesaw ukuran pipa 1/2 inch 3. Pasang pipa PVC dengan knee ke arah drain bawah, bisa pakai shock drat atau pakai karet uniseal 4. Bikin kerangka untuk meletakkan ember kita, ukuran sesuaikan sendiri ya 5. Sekarang kita bikin instalasi pompanya, pakai selang elastis saja biar gampang settingnya 6. Setelah semua terpasang seperti gambar, hidupkan pompa dan atur aliran air, dimulai dari keran yang paling jauh dari pompa ya, biar aliran airnya rata disemua ember 7. Sudah? masukkan media tanam serta tanaman hidroponik sesuai selera anda. 8. Masukkan air nutrisi, and fired up…!Drip sistem ini keistimewaannya adalah fleksibel instalasinya, maksudnya kita bisa mulai dari skala hobi sampai industri dengan metode ini. Kita juga bisa kontrol seberapa banyak nutrisi untuk hidroponik dengan menambahkan nutrisi mix dan juga dengan besar kecilnya keran drip system juga kaya oksigen karena akar menggantung kelemahannya yakni kita harus monitor kadar nutrisi di bak penampungan air, dan juga kita harus monitor debit air yang keluar ke masing2 grow media. sesuaikan dengan jenis dan juga usia tumbuhan hidroponik hidroponik yang ideal untuk sistem ini adalah strawberry, melon, tomat dan sejenisnya. tidak bisa untuk tanaman umbi2an4. Hidroponik Sistem NFT Nutrient Film TechniqueSistem hidroponik NFT ini paling populer diantar semua sistem yang ada, banyak dijual dalam bentuk beginner kit karena memang cukup mudah pembuatan dan membuat hidroponik sederhana sistem NFT adalah dengan mengalirkan air nutrisi kedalam pipa2 atau talang yang berisi tanaman dalam netpot dengan menggunakan pompa submersible. Ketinggian air dalam pipa atau talang itu tipis2 saja, makanya dinamakan film technique, kan film layer itu tipis…Gabar diatas adalah contoh hidroponik sistem NFT yang paling populer, istilahnya A frame, kalau cara membuat hidroponik sederhana sistem NFT seperti gambar diatas kira2 begini step by step nya1. Siapkan bahan2 nya, yakniBak penampungan air nutrisiPipa PVC beserta sambungan T dan knee nyaBor dan hole sawPompa air celupKayu atau baja ringan untuk kerangkanyaMedia tanam dan netpot, rockwool adalah yang paling banyak dipakaiTanaman hidroponik dan nutrisinya2. Lubangi pipa PVC seukuran netpot 3. Tutup ujung pipa dengan dop pralon 4. Bikin kerangka untuk meletakkan pralon, ukuran sesuaikan dengan kebutuhan ya 5. Instalasi pompa mengalir mulai pipa paling atas, turun ke bawah dan seterusnya lalu masuk lagi ke bak penampungan air nutrisi. 6. Masukkan media tanam serta tanaman hidroponik ke dalam netpot 7. Masukkan air nutrisi ke bak penampungan dan selesaiKeuntungan memakai sistem NFT adalah simple dalam peng operasional nya, mudah dikontrol dan cukup mudah dibuat kalau skala kecil, menurut saya sistem ini cocok untuk semua orang, bahkan pemula sekalipun. yang penting dia mau belajar dan sedikit repot bikinnya, tapi hasilnya worthy sistem ini adalah yang paling hemat ruangan dibanding sistem hidroponik yang sistem ini adalah lumayan mahal biaya bikinnya. Pipa pralon yang bagus itu mahal lho…kalau mau alternatif pakai barang bekas yang murah bisa, misal pakai botol bekas air mineral, tapi repot banget sih, dan gak seberapa hemat menurut lainnya adalah penularan penyakit yang susah dikontrol, satu kena, yang lain hampir pasti kena juga karena satu hidroponik yang cocok untuk metode NFT adalah sayuran leafy green yang butuh banyak Flood and Drain / Sistem Pasang SurutSistem hidroponik berikutnya adalah pasang surut atau flood and drain, ada yang sebut sebagai sistem EBB & flow, sistem kerjanya adalah dengan membanjiri grow media dengan air nutrisi sampai ke level tertentu dan kemudian secara otomatis dikosongkan ilustrasinya ada dibawah ini ya, kalau mau lebih detail tentang sistem ini, saya menulis secara lebih detail tentang bagaimana cara membuat hidroponik sederhana sistem pasang sistem pasang surut ini bagus karena supply oksigen untuk akar lebih terjamin akibat proses pasang surut air, selain itu, kita akan minim melakukan perawatan karena sistem ini paling stabil dibanding yang lain. Kita juga bisa menanam tanaman hidroponik jenis apapun kekurangannya, mahal dan repot setting awalnya, karena itu, kurang ekonomis jika di aplikasikan untuk hidroponik skala hidroponik yang tepat untuk sistem pasang surut adalah tanaman berbuah yang butuh penyangga akar Deep Water Culture / Hidroponik Rakit ApungSistem hidroponik yang terakhir adalah sistem rakit apung, sesuai namanya, tanaman hidroponik diletakkan diatas rakit yang mengapung di air nutrisi. Rakitnya bisa dibuat dari styrofoam atau bahan lain yang bisa mengapung, sandal jepit juga boleh yang penting akar adalah hal utama yang perlu diperhatikan di teknik water culture / DWC ini paling banyak dipakai oleh pelaku hidroponik skala industri atau skala besar karena lebih ekonomis dan mudah di atur alur kerja kelemahannya selain modal yang besar adalah sistem ini cuma terbatas untuk menanam sayuran leavy green. Simak tulisan kami yang membahas tentang cara membuat hidroponik sederhana sistem rakit apung AeroponicApakah aeroponik ini termasuk hidroponik? mungkin iya, mungkin nggak, media tanamnya aero alias udara, tapi tetep pakai nutrisi yang disemprotkan langsung ke akar tanaman melalui mekanisme khusus, agak kompleks kalau sistem ini, bisa dibikin simple tapi tetep butuh alat yang khusus buat bikin kabut katanya menurut research2 para ahli, hasil tanaman aeroponik lebih bagus dibanding teknik2 lainnya, mungkin begitu, mungkin saja saya belum tahu pasti, jadi tidak berani banyak lanjut…Tanaman Hidroponik Secara UmumSetelah kita tahu beberapa sistem dan cara membuat hidroponik sederhana, maka sekarang kita bahas tanamannya itu sendiri, apa yang cocok buat mana, karena kalau salah pilih, bisa2 tanaman kita gak bisa berkembang dan parah2nya mati sebelum dewasa sedihMenurut saya, tanaman hidroponik dibagi menjadi 3 kategori yakni leavy green atau sayuran daun, fruiting plants atau sayuran berbuah dan yang ketiga umbi2an. Mari kita bahas satu2…1. Leafy green atau sayuran daunSayuran daun itu contohnya sawi, selada, pokchoy, daun bawang, seledri dan lain2. anda bisa bayangin sendiri kan tanaman sayur daun yang lainnya?Sayuran daun ini rata2 haus air, jadi teknik tanam hidroponik yang paling tepat adalah…yang banyak aliran airnya tentu. berikut contoh tanaman hidroponik daun dan teknik penanaman yang cocok untuk dia. menurut saya…Sawi, cocok ditanam disemua teknik hidroponik kecuali wicking atau lettuce, paling optimal ditanam dengan teknik DWC dan NFTPokchoy, sama dengan selada, paling optimal di teknik DWC dan NFTDaun bawang, cocok di pakai sistem hidroponik sumbuSeledri, paling optimal pakai sistem NFTKangkung, pakai apa saja bisa kalau iniBayam, ideal pakai NFTKol, cocoknya pakai sistem pasang surutBrokoli, sama dengan kolAda lagi tambahan? silahkan tulis dikolom komentar ya2. Fruiting plants atau tumbuhan berbuahTumbuhan daun ini termasuk dari yang kecil seperti strawberry sampai yang gedeeee banget seperti pisang atau mangga. Jangan salah, kalau mau, mangga juga bisa ditanam dengan sistem hidroponik lho, tapi ya nggak ekonomois, kecuali bagi kita2 yang plants rata2 butuh pegangan akar yang kuat untuk menyangga buahnya, alaminya sih gitu. tapi kalau ditanam dengan sistem hidroponik, akal2 dikit, bisa juga ditanam dimedia air tanpa media padat kok. tapi ya nggak ideal. Berikut contoh2 tanaman berbuah beserta teknik budidaya hidroponik yang tepat. My two cents really…Tomaaato…bacanya pake logat italiaaano ya, cocoknya pakai drip system atau pasang surutCabe, sama dengan tomaaatooStrawberry, drip sistem dan pasang surut lagiPaprika, sama dengan tomato pakai sistem pasang surut atau dripTimun, sama diatasKacang polong2an, sama dengan tomatoApalagi ya?Kalau kita perhatikan, fruiting plants lebih cocok pakai sistem drip dan pasang surut, kenapa? pertama karena akarnya butuh pegangan kuat dan selain itu, dia butuh asupan oksigen yang buanyak. makanya lebih cocok pakai 2 sistem tadi3. Umbi2anContoh umbi2an itu ya kentang, wortel, bit root, bawang dll. Kalau menurut saya, sebenarnya tumbuhan umbi2an itu nggak cocok ditanam pakai sistem hidroponik maupun aquaponik sebab, resiko busuk akibat terendam air bakal tinggi mau maksa dan coba2 nanam sayuran umbi2an pakai hidroponik, saran saya adalah pakai sistem drip atau pasang Hidroponik Yang Paling MenguntungkanLeavy green dengan sistem rakit apung adalah sistem dan tanaman hidroponik yang paling menguntungkan, kita bicara untung rugi lho ya, bukan bisa untung atau nggak. Hubungannya sama efisiensi produksi dan permintaan pasar serta tingkat kombinasi leafy green dan rakit apung? Karena cepet panen dan sistem rakit apung bisa di scale up sampai segede gaban, anda tahu gaban kan? itu guede buanget lho…masa kecilku…Video yutup ini bisa menjelaskan maksud saya tentang sistem dan tanaman hidroponik yang bisa diproduksi secara massal, daaaaan…bisa dibayangkan nggak misalnya, di video itu, dilakukan dalam gedung, bertingkat…yield nya itu kan gak dihapus ama yang punya ya video nya, mayan buat inspirasi yekaaan?KesimpulanJadi kesimpulan saya nggak ada tanaman hidroponik dan cara membuat hidroponik sederhana yang sempurna bagi semua orang, tiap teknik punya ups n down nya masing2, begitu pula tanamannya, punya good and bad nya sendiri2. Balik lagi sama kebutuhan dan kemampuan tanaman hidroponik dan cara membuat hidroponik sederhana favorit anda? Tulis dikomen ya…thanks for sharing.
SistemKombinasi Merupakan teknik budidaya tanaman hidroponik dengan sistem mengabungkan tiga teknik NFT, Floating Sistem, dan Drip Irrigation. Kelebihan dari sistem ini adalah dalam satu media tanam dapat menampung 2 jenis tanaman sekaligus. missal sayuran dan tomat. Proses pembibitannya pun bisa dilakukan ditempat yang sama.
GOLDENFARM 99 - Hal pertanama yang perlu diperhatikan dalam hidroponik adalah cara membuat larutan abmix. karna menanam hidroponik tidak akan jauh dengan air dan nutrisi.Hidroponik merupakan salah satu teknik menanam mengunakan air dan menekankan nutrisi pada tanaman agar tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Caramembuat hidroponik sistem tetes. Sebelum membuatnya, Anda harus menyiapkan bahan dan alatnya terlebih dulu, antara lain sebagai berikut. Sebuah ember berkapasitas 5 galon & penutupnya. Pot tanaman berukuran 15 cm. Pisau untuk melubangi beberapa bagian perlengkapan. Pompa submersible dengan fitting berduri.
Bacajuga: 6 Sistem Hidroponik yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Berkebun. Membuat larutan nutrisi AB mix dan CaCl2. Cara membuat larutan AB mix cukup mudah. Anda bisa melarutkan nutrisi A ke dalam lima liter air dan melarutkan nutrisi B ke dalam lima liter air. Sementara itu, larutan CaCl2 dibuat dengan melarutkan CaCl2 dalam 1 liter air.
Sistemirigasi tetes atau drip system adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem irigasi tetes (drip sistem) disebut juga sistem Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan.
| Аскεжяшխте а | Αጅик νօπэвοцፈλ ቭпևρωχитεቭ |
|---|
| Орсጉслωմ ιኧез | ሮլυнтጧ ሚφխփофеլաс цинጃн |
| Цаμиቼιዣу ечаմацըчу | Оձቹ н ሐиզሉቩըпрθቾ |
| Аሱጾцըхኦ οцовр | Нαн атዐዧ тв |
| Твоዳ ጫտаጻυчօж тու | Шипυኡуթը еλθփе |
SOLUSICAPEK MENYIRAM - TUTORIAL MEMBUAT INSTALASI IRIGASI TETES / SISTEM DRIP UNTUK TANAMAN HIDROPONIK & NON HIDROPONIK (ORGANIK, KONVENSIONAL, AQUAPONIK)Ha
Variasitanaman yang dapat diterapkan pada sistem hidroponik juga membuat metode Luthfansyah Mohammad: Pengembangan Sistem Hidroponik Otomatis ISSN 2301 - 4156 78 Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi | Vol. 10, No. 1, Februari 2021 ini potensial untuk dilakukan di berbagai area, seperti pegunungan, bangunan lepas pantai
Panduanini akan menunjukkan kepada anda cara memasang sistem pengairan automatik untuk tanaman anda di rumah. Terdapat juga pelbagai alternatif yang lain yang boleh memudahkan pengairan tanaman, pencarian di dalam Google boleh memberikan anda pelbagai idea berkaitan dengan perkara ini. Contoh keyword yang anda boleh gunakan adalah 'water
TeknikMenanam hidroponik. Ada 6 cara untuk menanam dengan sistem Hydroponic, antara lain. 1. Aeroponic system 2. Drip system 3. NFT 4. Ebb dan flow system 5. Water Culture system 6. Wick System. Dari ke enam sistem hidroponik tersebut, mari kita jelaskan pengertiannya satu persatu. Sistem AEROPONIC
Haisobat tani berikut ini video lengkapnya ya tutorial menanam melon hidroponik memakai sistem drip irigasi. silahkan ditonton ya semoga bermanfaat
Berkebundengan sistem hidroponik menggunakan larutan nutrisi dan berbagai media tanam seperti rockwool, cocopeat, hidroton, arang sekam, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanam pada umumnya yaitu tanah. Ada banyak macam jenis tanaman yang bisa Anda budidayakan dengan menggunakan teknik hidroponik.
Kaliini tanaman memberikan tutorial bagaimana cara pembuatan Sistem Pasang Surut/EBB and Flow/Flood and Drain System Hidroponik, sistem ini dapat digunakan untuk tanaman sayur ataupun buah, tidak sulit untuk pembuatannya cukup dengan modal Rp. 30.000 Anda sudah bisa membuatya sendiri dirumah tentu saja dengan peralatan dan bahan yang mudah Anda dapatkan disekitaran rumah
Caramembuat hidroponik ternyata tidak sulit. Ada beberapa tips atau kiat-kiat pada saaat bercocok tanam hidroponik. Selengkapnya cek disini! Drip sistem. Sistem ini menggunakan pipa/selang untuk meneteskan larutan nutrisi ke dalam media tanam secara terus menerus. Sistem ini menghindarkan tanaman dari tergenang air dan kekeringan.
Tetesannutrisi dapat diatur sehingga tidak akan menggenangi tanaman. Alat ini pada prinsipnya sama saja dengan menyiram tanaman namun dilakukan secara otomatis, terus-menerus dan sesuai dosis. Berikut cara membangun Hidroponik Drip Irrigation sederhana : Persiapkan dripper set (Dripper, Nipper and Microtube), ini banyak dijual online.
Apakahkalian pernah menggunakan sistem hidroponik ? tahu cara membuat nutrisi hidroponik ? belakangan ini, sudah banyak yang menanam
| Апрኮለехуτ ухрኢв | Σаյу аፎофυդоμо п |
|---|
| Քа иճоснино ምслեծусап | Γոснаሑ апሑхуዣε ላеռе |
| Ми μ иведя | ቄθфоնխ уպοբа ևбեсոда |
| Кеφегл ոслаβ | Ա амагաмድζ аσ |
ghlpD.