Bungai bangkai Amorphophallus titanum sering disamakan dengan bunga padma raksasa Rafflesia arnoldii. Kedua flora tersebut berbeda, namun banyak orang menganggapnya sama karena keduanya menghasilkan bau busuk dan mempunyai ukuran sangat besar. Bahkan padma raksasa menyandang predikat sebagai bunga terbesar di dunia. Bunga bangkai merupakan bagian dari kekayaan hayati Indonesia. Tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tropis ini ini sekaligus menjadi flora endemik Sumatera. Penemu dan SejarahTaksonomiJenis Bunga Bangkai1. Amorphophallus hewittii2. Amorphophallus paeoniifolius3. Amorphophallus gigassMorfologiCiri Bunga BangkaiHabitat dan SebaranPerkembangbiakanNutrisi TumbuhanStatus Konservasi Penemu dan Sejarah Amorphophallus titanum adalah nama ilmiah dari bunga bangkai. Tumbuhan ini sangat terkenal karena berukuran raksasa dan hanya tumbuh di Pulau Sumatera, sehingga dikatakan sebagai tumbuhan endemik asli Sumatera. Flora langka ini ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccar, seorang peneliti asli Italia pada tahun 1878. Ia menemukan Amorphophallus titanum di sekitar air terjun Lembanh Anai, Sumatera Barat. Hasil penemuan tersebut menjadikan tanaman unik ini sebagai ibjek penelitian. Para peneliti yang tertarik tidak hanya dari Indonesia, namun dari seluruh dunia. Penelitian tersebut dilakukan di rumah kaca. Akan tetapi ada beberapa penelitian dan pengambilan data yang dilakukan ditempat tumbuh alaminya meski informasi yang dihasilkan belum komprehensif. Kurangnya data dan informasi tersebut menyulitkan untuk menghitung jumlah populasi bunga bangkai di habitat aslinya. Kepopuleran tanaman ini hingga mancanegara disebabkan oleh keunikan yang dimilikinya, meliputi bentuk, ukuran serta aromanya. Bahkan tumbuhan endemik asli Sumatera ini juga dijadikan ikon pariwisata, serta Provinsi Bengkulu menjadikan bunga bangkai sebagai maskot. Selain tumbuh endemik di hutan tropis Sumatera, bunga bangkai juga tumbuh di Pusat Konservasi Kebun Raya Bogot – LIPI. Amorphophallus titanum yang tumbuh disini menjadi daya tarik wisata edukasi dan mengenalkan keanekaragaman sumber daya alam Indonesia. Bunga yang terkenal dengan aroma busuk yang menyengat ini adalah bagian dari kingdom Plantae. Secara lebih lengkap, berikut ini adalah klasifikasi ilmiah bunga bangkai. KingdomPlantaeCladeTracheophytesCladeAngiospermsCladeMonocotsOrderAlismatalesFamilyAraceaeGenusAmorphophallusSpeciesA. titanum Bunga bangkai adalah anggota dari keluar Araceae atau talas-talasn. Pada satu umbi bunga umumnya muncul satu tunas. Ukuran dan bentuk umbi bervarias tergantung jenisnya. Ukuran garis tengah umbi bungai bangkai sekitar 80 cm saat dewasa. Sedangkan beratnya dapat mencapai 100 kg. Amorphopallus titanum adalah salah satu spesies dari genus Amorphopallus yang berukuran paling besar. Flora ini tumbuh alami di hutan Sumatera dan menjadi tanaman endemik kawasan ini. Selain A. titanium, masih ada jenis endemik lain, yaitu Amorphopallus gigas yang mampu tumbuh mencapai 5 meter. Jenis Bunga Bangkai Dari berbagai spesies dalam genus Amorphopallus, bunga bangkai dengan nama latin Amorphopallus titanum adalah jenis paing terkenal karena memiliki habitus perbungaan paling besar. Jumlah spesies dari Amorphopallus sekitar 176 jenis yang tersebar ke seluruh dunia – Hetterscheid dan Ittenbach 1996 dalam Hidayat dan Yuzammi 2008. Indonesia mempunyai sekitar 25 jenis atau 14,2% tumbuhan dari genus Amorphopallus. Dari jumlah tersebut, ada 18 jenis atau 72% merupakan spesies endemik dan tersebar di seluruh Indonesia, yaitu 8 jenis di Pulau Sumatera, 6 jenis di Pulau Jawa, 3 jenis di Pulau Kalimantan, serta 1 jenis di Pulau Sulawesi. Beberapa jenis tumbuhan tersebut juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan, minuman, serta obat-obatan oleh masyarakat lokal. Kandungan yang diambil adalah glukomannan yang ada pada umbinya. Contohnya adalah Amorphophallus konjac dan Amorphophallus paeoniifolius. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3 jenis bunga bangkai lain yang tumbuh di Indonesia selain Amorphopallus titanum, yaitu flickr 1. Amorphophallus hewittii Bungai bangkai jenis ini mempunya batang berwarna hijau dengan bercak putih di permukaan. Tingginya mencapai 180 cm dengan buah berwarna kunin saat matang. Amorphophallus hewittii termasuk tumbuhan yang hidup baik di lingkungan minim cahaya matahari dan di tanah yang kaya humus. Ketinggian ideal hidupnya adalah di kawasan 101 sampai 200 mdpl, misalnya di daerah Singkawang, Kalimantan Barat. 2. Amorphophallus paeoniifolius Bunga bangkai jenis ini dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa. Cirinya adalah memiliki mahkota dengan pigmen antosianin yang menjadikan warna merah jambu hingga ungu saat bunganya mekar. Amorphophallus paeoniifolius mempunyai daun bertekstur lunak dan berwarna hijau muda hingga tua. Sama seperti bunga bangkai sebelumnya, jenis ini juga optimal tumbuh di daerah minim cahaya matahari. Bunga yang dihasilkannya memiliki tekstus kasar dan tumbuh mencapai ketinggian 1,5 meter. Umbi Amorphophallus paeoniifolius dapad dijadikan bahan makanan serta obat tradisional. 3. Amorphophallus gigass Bunga bangkai jenis Amorphophallus gigass merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia. Meski tinggi, bunga ini mempunyai kelopak dan tangkai yang cenderung pendek. Karakteristik bunga ini ialah hanya mekar 1 kali selama 3 tahun. Morfologi Bunga bangkai adalah jenis tumbuhan kategori herba atau terna dengan umbi yang berada dibawah tanah. Umbinya berbentuk agak gepeng dengan tekstur permukaan kasar. Amorphophallus titanum memiliki daun tunggal atau soliter, meskipun kadang ditemukan tumbuhan muda dengan jumlah daun 2 sampai 3 helai. Tumbuhan ini juga mempunya seludang, yaitu bagian atau organ tumbuhan yang berfungsi menjadi pelindung dan menarik serangga untuk membantuk penyerbukan. Bunga bangkai sebenarnya lebih tepat disebut perbungaan dibanding bunga karena strukturnya berupa bunga majemuk yang terdiri dari ratusan bunga telanjang. Bunga telanjang yang dimaksud adalah tanpa kelopak dan mahkota bunga yang tumbuh menjulang keatas dalam seludang dan disebut tonggol. Tonggol terdiri dari sisinan 3 jenis bunga, yaitu appendiks, bunga jantan dan betina. Bunga jantan dan betina flora ini terpisah dan menjadi bukti bahwa Amorphophallus titanum termasuk tanaman primitif. Bunga appendiks merupakan bunga steril atau tidak memiliki jenis kelamin. Letaknya berada diatas bunga jantan dan betina. Sedangkan Bunga jantan berada di antara bunga betina dan appendiks. Bunga jantan dan betina dapat dibedakan dari bentuknya. Pada bunga jantan mempunyai kepala sari berbentuk kotak dan menempel pada tonggol, sedangkan bunga betina tidak memilikinya. Armophopallus titanum dapat tumbuh mencapai ketinggian 2 dan diameter saat mekar 1,5 meter. Bahkan pada tahun 2004 bunga bangkai yang tumbuh di Kebun Raya Bogor tingginya mencapai 3,17 meter. Ciri Bunga Bangkai Tumbuhan ini sanga mudah dikenali melalui bentuk dan aroma busuknya. Ciri tanaman ini adalah memiliki batang bernoda serta bentuk daun yang tidak biasa. Ketinggian tumbuhnya pun bisa dikatakan raksasa, yaitu sekitar 1,5 meter sampai 4 meter. Tumbuhan ini mempunyai perbungaan berupa spadix atau tonggol yang tumbuh menjulang berwarna kuning kemerahan, serta seludang atau spatha yang berwarna ungu kehijauan dan akar berupa umbi. Bunga bangkai juga menghasilkan buah berwarna merah cerah atau orange tua. Bentuk buahnya lonjong agak membulat yang tumbuh bergerombol dengan satu biji berbentuk elips berwarna jingga kemerahan, serta terkadang berwarna biru agak keputihan. Flora berbau busuk ini juga dapat dijadikan tanaman budidaya. Perbanyakan dapat dilakukan dengan menyesuaikan habitat tumbuhnya, sehingga mirip seperti tempat alaminya di Pulau Sumatera. Aroma busuk yang dikeluarkan flora endemik Sumatera ini berfungsi untuk menarik kumbang dan lalat agar membantu penyerbukan bunga. Bau paling menyengat biasanya keluar pada malam hari. Bau tersebut muncul dari asap yang dihasilkan bunga bangkai. Ketika menjelang mekar, bagian dalam bunga akan mengalami peningkatan suhu hingga 50o-60oC. Karena berlangsung pada malam hari dan terjadi perbedaan suhu dengan lingkungan sekitar yang dingin, maka akan membentuk asap. Susunan bunga bangkai adalah bunga majemuk perbungaan dan infloresens yang bertahan antara 3 sampai 4 hari. Setelah itu bunga akan layu dan disusul dengan tumbuhnya tanaman baru diatas bunga bangkai yang telah mati dan mengulang siklus hidupnya saat masa mekar telah terlewati. Habitat dan Sebaran Amorphophallus titanum atau bunga bangkai adalah flora asli Indonesia yang berasal dari hutan hujan tropis di Sumatera. Sebaran paling banyak terdapat di daerah khatulistiwa, yaitu Bengkulu dan Lampung. Meski masuk dalam kategori tumbuhan endemik, namun tanaman ini bisa dibudidauakan di luar Pulau Sumatera dengan penyesuaiakn habitat dan lingkungan hidupnya. Jenis tanah kapur adalah media tumbuh yang paling cocok. Tanaman ini juga memiliki karakteristik sebagai tumbuhan bawah kanopi. Keberadaan bunga bangkai sangat dicari-cari karena hanya tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis, terutama di wilayah dataran rendah. Tanah lembab dan terbuka merupakan salah satu lingkungan pertumbuhan alaminya. Flora ini dapat pula ditemukan di kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan Pasifik. Ketinggian daerah tumbuh bunga bangkai sekitar 120 sampai 135 mdpl. Beberapa kawasan yang menjadi lokasi tumbuhnya adalah hutan sekundar, ladang penduduk, pinggir aliran sungai serta hutan bagian tepi. Habitat alami tanaman ini terus mengalami penurunan sehingga populasi bunga bangkai ikut menurun. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya dan kesadaraan dengan melestarikan serta pemuliaan populasinya melalui pembuatan ekosistem mirip seperti aslinya. Upaya pelestarian saat ini menempatkan daerah dengan ketinggian kaki sebagai habitat bunga bangkai yang berada di lereng barat. Curah hujan yang cocok sekitar 100 inchi per tahun. Perkembangbiakan Bunga bangkai adalah flora yang dapat hidup melalui 2 fase kehidupan, yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Kedua fase tersebut membedakan cara perkembangbiakan tumbuhan ini. Fase vegetatif adalah fase dimana tumbuh batang tunggal dan daun diatas umbi. Pertumbuhan ini mirip dengan pohon pepaya. Waktu yang diperlukan dalam siklus vegetatif sekitar 2 sampai 3 tahun. Saat pembuahan vegetatif terjadi, maka buah berwarna merah dan bijinya akan tumbuh pada bagian bekas pangkal bunga. Di alam liar, salah satu hewan yang membantu persebarannya adalah burung rangkong yang akan memakan buah tersebut. Burung rangkong kemudian mengeluarkan kotoran yang berisi biji bunga bangkai ke tempat lain sehingga menumbuhkan tanaman baru. Sedangkan fase generatif adalah tahapan dimana bunga tumbuhan Amorphophallus titanum mekar. Bunga ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu appediks, bunga jantan dan bunga betina. Selain melalui perbanyakan alami generatif dan vegetatif, bunga bangkai juga memiliki alternatif perkembangbiakan yang dikembangkan oleh para peneliti. Salah satunya adalah perkembangbiakan buatan dengan cara stek. BKSDA Badan Konservasi Sumber Daya Alam bersama The Royal Botanic Gardens Sydney dari Australia telah melaksanakan penelitian perbanyakan melalui stek dan menggunakan hormon pertumbuhan pada tahun 2000 hingga 2001. Penyerbukan buatan juga sukses dilakukan di Kebun Raya Bogor dengan menghasilkan buah diluar habitat. Di alam, bunga ini memerlukan waktu sangat lama untuk berbunga, yaitu antara 20 sampai 40 tahun. Lamanya menunggu bunga mekar tersebut tidak sebanding dengan waktu mekarnya yan hanya beberapa hari. Akan tetapi karena keunikan tersebutlah yang menjadikan tanaman ini menarik untuk diteliti. Nutrisi Tumbuhan Bagi sebagian masyarakat, bunga bangkai Amorphophallus titanum sering disamakan dengan bunga padma raksasa Rafflesia arnoldii. Keduanya adalah spesies berbeda, dimana salah satu perbedaanya adalah bunga rafflesia merupakan tumbuhan parasit, sedangkan Amorphophallus adalah tanaman mandiri yang mengolah makanan sendiri dan menyimpan pada umbinya. Bau bangkai yang dikeluarkan oleh Amorphophallus titanum berguna untuk menarik serangga agar membantu penyerbukan tanaman. Fungsi ini berbeda dengan yang terjadi pada bunga rafflesia, karena meski sama-sama untuk menarik serangga, namun bunga rafflesia akan menjadikannya sebagai sumber nutrisi. Mekar atau tidaknya bunga bangkai dapat dilihat dari kecukupan nutrisi yang tersimpan pada umbinya. Saat memiliki cadangan makanan yang cukup, maka flora endemik ini akan membentuk calon bunga baru dan kemudian mekar 1 hingga 1,5 bulan kemudian. Tumbuhan ini juga memiliki karakteristik unik, yaitu saat daunnya tumbuh maka umbinya akan mengecil. Daun yang tumbuh tersebut bertugas untuk fotosintesis dan menghasilkan energi agar umbi baru tumbuh menggantikan umbi lama. Ukuran umbi baru akan lebih besar dibanding umbi sebelumnya. Menurut catatan, umbi bunga bangkai dapat mencapai berat 117 kg dengan ukuran sangat besar. Status Konservasi IUCN International Union for Conservation of Nature dan WCMP World Conservation Monitoring Centre menetapkan spesies bunga bangkai sebagai flora dengan status kelangkaan “Vulnerable”. Akan tetapi pada tahun 2002 status tersebut dicabut karena kekurangan data valid. Kurangnya informasi dan data mengenai populasi Amorphophallus titanum disebabkan oleh kurangnya penelitian dari ahli botani dunia di habitat aslinya. Oleh sebab itu, jumlah populasi dan sebaran tumbuhan ini sulit untuk dipastikan. Bunga bangkai termasuk flora yang dilidungi di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Masuknya tumbuhan ini ke dalam daftar spesies dilindungi ialah karena penurunan populasi di habitat asalnya yang sangat drastis. Salah satu penyebab turunnya populasi adalah perambahan hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan untuk tanaman kopi atau karet. Selain itu, masyarakat setempat juga sering memburu umbi bunga bangkai, serta memberu burung rangkong yang membantu sebaran Amorphophallus titanum tumbuhan secara alami. Upaya pelestarian telah dilakukan, salah satunya adalah pembuatan konservasi eks-situ. Konservasi eks-situ adalah cara konservasi bagi jenis tanaman atau hewan yang terancam punah pada wilayah di luar habitat aslinya. Salah satu tempatnya adalah Kebun Raya Bogor yang dijadikan taman konservasi dan berhasil menumbuhkan bunga bangkai. Flora ini pertama kali ditanam pada tahun 1920 dan mekar pertama kali pada tahun 1929. Hingga saat ini, bungai merupakan salah satu obyek paling populer dikunjungi di Kebun Raya Bogor.
Bunga bangkai adalah bunga yang memiliki bau seperti namanya, yaitu bau bangkai. Berbagai jenis bunga bangkai kini makin banyak ditemukan di berbagai wilayah hutan hujan tropis di Indonesia. Selain baunya, yang spesial dari bunga bangkai adalah bentuk dan ukurannya. Bentuknya tidak indah seperti kebanyakan bunga dengan ukuran yang sangat besar. Sejarah Bunga Bangkai Berdasarkan catatan sejarah bunga bangkai pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccar pada tahun 1878. Peneliti asal Italia ini menemukan Amorphophallus di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat. Sejak saat itu bunga ini dijadikan sebagai tanaman endemik asli Sumatera oleh para peneliti. Banyak peneliti dari berbagai belahan tertarik untuk terus mengupas karakteristik berbagai spesies tentang bunga bangkai. Keunikan bunga bangkai sampai di mancanegara, meliputi ukuran, bentuk, dan aromanya. Sebagai tanaman langka tumbuhan ini dimasukan ke dalam sumber daya alam Indonesia yang dilindungi. Kini sudah banyak jenis bunga bangkai yang ditemukan di Pulau Sumatera. Bahkan di daerah terpelosok sekalipun di Sumatera Barat baru-baru ini ditemukan jenis baru yang diduga kuat adalah bunga bangkai. Hingga kini beberapa hal terkait bunga bangkai masih menjadi topik menarik yang dikaji oleh para botanis. Mulai dari tempat tumbuh, morfologi, dan segala data karakteristik lainnya. Mengingat semakin banyaknya jenis bunga bangkai yang ditemukan, maka perlu informasi yang komprehensif tentang karakteristik bunga bangkai dari spesies yang berbeda. Selain melakukan pengambilan data di habitat aslinya, penelitian juga dilakukan di Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor – LIPI. Karena bunga bangkai juga tumbuh di daerah tersebut. Sebagai tanaman endemik, di beberapa daerah di Sumatera menjadikan bunga bangkai sebagai ikon pariwisata. Salah satunya di Provinsi Bengkulu, dimana bunga bangkai dijadikan sebagai maskot daya tarik wisata. Tujuannya sebagai edukasi dalam mengenalkan keanekaragaman hayati di Indonesia. Beberapa jenis tanaman endemik Sumatera ini juga mulai ditemukan di Pulau Sulawesi, Jawa, dan Kalimantan. Jenis Bunga Bangkai Memiliki nama latin Amorphophallus titanium becc bunga bangkai juga dikenal dengan sebutan suweg raksasa. Dinamakan seperti itu karena memang dikenal sebagai tumbuhan dengan ukuran kembang yang terbesar di dunia. Ukurannya juga yang menjadikan bunga endemik Sumatera ini dinobatkan sebagai padma raksasa bersama dengan Rafflesia arnoldi. Jenis-jenis tanaman Amorphophallus juga dapat kita jumpai di daerah hutan hujan tropis. Tumbuhan bunga ini dapat kita kenali bahkan dari jauh karena baunya yang seperti bangkai. Baunya yang tidak enak tersebut bertujuan untuk menarik lalat dan kumbang agar menyerbuki bunganya. Amorphophallus paeoniifolius Salah satu spesies bunga bangkai yang tak hanya ditemukan di Pulau Sumatera namun juga di Sulawesi dan Jawa. Mahkota dengan warna yang berubah dari merah jambu hingga ungu menjadi ciri khas bunga ini. Saat mekar kandungan antosianin pada mahkotanya akan membuat perubahan warna yang menakjubkan setiap orang. Memiliki ketinggian sekitar 1,5 meter, bunga ini tumbuh optimal di daerah yang minim cahaya matahari seperti hutan tropis yang lembab. Tekstur bunga Amorphophallus paeoniifolius tergolong kasar namun daunnya lunak dengan warna hijau. Meski begitu tumbuhan langka ini dipercaya dapat dimakan dan menjadi sumber obat tradisional. Amorphophallus titanum Khusus spesies yang satu ini hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera, tepatnya di daerah hutan hujan tropis di Bengkulu. Merupakan salah satu bunga bangkai raksasa karena memiliki bunga yang sangat besar saat mekar. Kelopak bunga berwarna merah maroon kecoklatan dengan mahkota tinggi besar menjulang berwarna kuning. Amorphophallus hewittii Habitat asli spesies bunga bangkai yang satu ini adalah daerah Singkawang, Kalimantan Barat. Tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian 101-200 mdpl. Syarat tumbuhnya yaitu di tanah yang kaya akan humus dan minim cahaya matahari. Amorphophallus hewittii dewasa dapat tumbuh hingga tinggi mencapai 180 cm. Termasuk kecil jika dibandingkan dengan ukuran bunga bangkai lainnya. Ciri fisik bunga ini memiliki batang berwarna hijau dengan bercak putih, dan bunga berwarna kuning saat sudah matang. Amorphophallus gigas Sama dengan A. titanium, Amorphophallus gigas juga berasal dari habitat hutan hujan tropis di Bengkulu. Sebagai cagar alam tumbuhan ini juga dinobatkan sebagai bunga majemuk tertinggi di dunia. Dalam perkembangannya bunga dengan kelopak dan tangkai yang relatif pendek ini hanya mekar satu kali selama 3 tahun. Sehingga dikenal juga sebagai bunga dengan periode mekar terlama. Informasi Umum Terkait Amorphophallus sp. Berikut ini informasi mengenai berbagai jenis bunga bangkai secara umum 1. Ciri-ciri Bunga Bangkai Warna kelopak dari bunga ini adalah merah hati di bagian dalam jingga hingga kehijauan di bagian luar. Bonggolnya berwarna keunguan serta kuning. Bau yang dikeluarkan sangat busuk seperti bangkai. Tingginya bisa mencapai 5 meter dengan diameter 1,5 meter. Biji atau bibitnya berwarna merah dengan masa mekar hanya 7 hari saja. 2. Habitat Banyak ditemukan di hutan hujan wilayah tropis sebagai habitatnya. Di Indonesia jenis bunga ini paling banyak ditemukan di hutan hujan daerah Pulau Sumatera. Mereka biasanya tumbuh di bawah kanopi hutan di ketinggian 120-365 mdpl. Jenis tanah tempat mereka tumbuh adalah tanah berkapur. 3. Perkembangbiakan Amorphophallus memiliki dua fase selama hidupnya yang terjadi secara bergantian, yaitu fase vegetatif dan generatif. Saat fase vegetatif diatas umbi bunga tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun pepaya. Lama kelamaan keduanya layu dan menyisakan umbi di dalam tanah. Saat fase generatif akan muncul bunga majemuk. Siklus vegetatif berlangsung pada awal musim hujan yang berlangsung selama 6-12 bulan. Dilanjutkan dengan tahap berikutnya selama 1-4 tahun sebelum memasuki siklus perbungaan. Cukup lama kan waktu yang dibutuhkan untuk satu bunga raksasa ini. Di alam liar burung rangkong sering membantu perkembangbiakan bunga bangkai. Seiring berkurangnya populasi burung rangkong di alam liar maka populasi bunga bangkai di alam liar pun semakin berkurang. 4. Perbedaan Bunga Bangkai dengan Rafflesia Arnoldii Rafflesia Arnoldii merupakan salah satu bunga raksasa yang juga mengeluarkan bau busuk layaknya bangkai. Hal itu juga yang membuat beberapa awam sering salah mengartikan kalau keduanya merupakan satu bunga yang sama. Padahal dari nama latinnya saja sudah berbeda. Jika bunga bangkai memiliki nama Amorphophallus sedangkan nama latin Rafflesia Arnoldii adalah Rafflesia. Bentuk kedua bunga tersebut juga berbeda jauh, jika bunga bangkai menjulang ke atas maka Rafflesia melebar ke samping. Bahkan Rafflesia termasuk golongan tumbuhan parasit sedangkan bunga bangkai tidak karena memiliki umbi, batang, dan akar sendiri. Di dalam satu bunga Rafflesia terdapat dua jenis kelamin sedangkan bunga bangkai hanya memiliki satu. Bila ia jantan maka tidak ada kelamin betinanya begitu pula sebaliknya. 5. Bunga Bangkai Tertinggi Di Taman Konservasi Puspa Langka yang terdapat di daerah Bengkulu dibudidayakan jenis bunga bangkai tertinggi di dunia. Jenis bunga bangkai tersebut adalah Amorphophallus titanium becc. Mereka termasuk tumbuhan endemik dari Pulau Sumatra dan termasuk bunga terbesar di dunia. Tentu saja hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena memiliki jenis bunga langka yang unik. Semakin banyak hal menarik yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian dari bunga bangkai. Salah satunya adalah mengenai perbanyakan spesies baik secara generatif maupun vegetatif. Selain itu secara alami bunga bangkai adalah tanaman yang membutuhkan waktu lama untuk berbunga. Sekitar 20-40 tahun sejak ditanam. Nah, untuk memangkas waktu yang panjang ini para ahli sedang melakukan penelitian terkait bagaimana menjadikan bunga bisa cepat muncul tanpa harus menunggu berpuluh-puluh tahun lamanya. Demikian penjelasan kami mengenai jenis bunga bangkai. Semoga bermanfaat! Originally posted 2020-12-13 100028.Asahan(Portibi DNP): Bunga Bangkai atau yang biasa disebut dari bahasa latin Amorphophallus titanum atau Rafflesia Arnoldii pertama kali ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles pada 1818 di hutan tropis Sumatera.Di seluruh dunia, diperkirakan ada 33 spesies bunga Rafflesia. 14 spesies di antaranya tumbuh di Indonesia, dan 11 jenisnya tumbuh di Pulau Sumatera.
Contents1 Daur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Habitat Bunga Daur Hidup Bunga 1. Fase a. Penanaman b. c. 2. Fase a. b. c. Share thisDaur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Penjelasannya – Terdapat tumbuhan langka yang ada di Indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit. Bisa dibilang bahwa tumbuhan langka tersebut terdiri dari berbagai macam jenis dan salah satunya yaitu bunga bangkai. Bunga bangkai atau yang umumnya disebut dengan suweg raksasa merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan Araceae endemik daerah Sumatra utara Indonesia. Tanaman endemik ini sering dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia. Dikatakan sebagai bunga bangkai karena tumbuhan ini memiliki bunga yang berbau seperti bangkai yang membusuk. Bau busuk pada bunga tersebut berfungsi untuk menarik serangga atau lalat untuk menyerbuki raksasa ini seringkali dipertukarkan dengan bunga raksasa seperti Rafflesia arnoldii yang sama-sama menjadi tumbuhan langka dengan bunga terbesar di dunia. Namun berbeda dengan bunga Rafflesia, suweg raksasa ini memiliki ciri-ciri warna kelopaknya merah hati, jingga dan kehijauan dengan dilengkapi tongkol atau spadix dengan warna keunguan serta kuning yang besar dan meninggi. Tingginya busa dapat mencapai 5 meter dan berdiameter meter. Bijinya berwarna merah dan masa mekarnya hingga 7 hari yang tetap mengeluarkan bau Bunga BangkaiHabitat dari bunga bangkai ini berada di hutan hujan Sumatra Bengkulu, Lampung denga iklim tropis dan subtropis. Tumbuh dibawah kanopi undergrowt dengan ketinggian 120-365 mdpl di tanah berkapur dan di hutan sekunder, ladang penduduk, pinggir sungai, atau tepian hutan. Anda dapat juga melihatnya di kebun raya bogor ataupun dibeberapa berita. Suweg raksasa ini akan mekar di bulan November. Dikarenakan keberadaannya yang sangat langka bunga ini telah menjadi perhatian beberapa peneliti. Tumbuhan ini memiliki 2 fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Berikut ini Daur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Hidup Bunga Bangkai1. Fase generatifFase generatif merupakan tahapan perkembangbiakan tumbuhan dengan melibatkan dua individu yang mana memiliki jenis kelamin berbeda. Pada umumnya jenis kelamin yang terlibat dalam fase generatif merupakan individu jantan dan individu betina. Kedua individu tersebut dapat atau mampu melalui fase generatif apabila terdapat individu yang telah siap melakukan reproduksi secara generatif. Jika bunga bangkai kisut, fase generatifnya diawali dengan memakai biji. Berikut ini proses daur hidup untuk bunga bangkai kisut yang terbagi menjadi 3 Penanaman bijiBiji merupakan bagian tubuh pada tumbuhan yang menjadi salah satu sumber bakal calon individu baru. Biji dari bunga bangkai dapat kisut sendiri seperti kadang almond, namun memiliki bentuk yang lebih ramping dengan warna hitam keabu-abuan. Penanaman biji agar berkecambah memang cukup sulit, tidak sama seperti menanam biji tanaman lainnya yang cepat untuk berkecambah setelah direndam dengan air. Maka dari itu dalam menanam biji bunga bangkai ini membutuhkan beberapa treatment khusus yang jarang diketahui oleh orang PembuahanKetika perkecambahan telah berhasil maka individu bunga bangkai kisut akan berkembang menjadi individu yang dewasa. Individu yang telah dewasa ditandai dengan sudah berbentuknya buah bunga bangkai kisut yang memiliki warna merah dan tersisa bagian kulit biji pada pangkal bunganya. Bunga bangkai kisut dalam melakukan pembuahan kemungkinan berhasil pada kurun waktu 2-3 PerkembangbiakanKemudian bunga bangkai kisut akan tumbuh berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan tersebut dapat dikatakan berhasil jika mengalami pembungaan yang cukup lama sampai 3 tahun. Jika bunga bangkai kisut berhasil melakukan pembungaan maka bunga bangkai kisut tersebut dapat membentuk buah yang nantinya menghasilkan bakal Fase vegetatifDaur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Penjelasannya selanjutnya yaitu fase vegetatif. Saat ini fase vegetatif lebih dominan digunakan oleh peneliti karena proses perkembangbiakannya yang lebih cepat. Bagian bunga bangkai kisut yang dapat digunakan untuk perkembangbiakan vegetatif yaitu UmbiTahap awal dengan fase vegetative diawali dengan pengambilan umbi bunga bangkai kisut. Awalnya ditandai dengan munculnya batang tunggal dan daun secara sempurna. Umbi bunga bangkai kisut berbentuk hampir sama seperti pohon papaya. Ketinggian bunga bangkai dapat mencapai 2 FertilisasiSelanjutnya setelah muncul batang tunggal dan daun secara sempurna maka dilakukan vertilisasi. Fertilisasi pada bunga bangkai kisut dilakukan sendiri yang diawali dengan layunya kelopak bunga bangkai. Selanjutnya bagian inti bunga pada kelopak bunga bangkai kisut akan mengeluarkan bau busuk sehingga membuat hewan pollinator terperangkap. Keluarnya bau busuk tersebut hanya pada bunga bangkai kisut PerkembangbiakanProses perkembangbiakan daur hidup bunga bangkai kisut pada vase vegetatif ini sebenarnya hampir sama dengan fase generative. Perbedaannya hanya terdapat di tahap dapat disimpulkan bahwa bunga bangkai mengalami dua fase perkembangbiakan semasa hidupnya yang berlangsung secara bergantian dan terus menerus. Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun papaya. Hingga selanjutnya batang dan daun menjadi layu meyisakan umbi di dalam tanah. Sedangkan pada fase selanjutnya yaitu fase generatif akan memunculkan bunga majemuk yang dapat menggantikan batang dan daun yang layu tersebut. Dulunya perkembangbiakan bunga bangkai ini dapat dibantu oleh burung rangkong. Namun, saat ini populasi burung rangkong semakin berkurang disebabkan adanya perdagangan itulah uraian mengenai Daur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Penjelasannya. semoga dengan uraian tersebut dapat bermanfaat dengan menambah pengetahuan kita juga13 Tanah Yang Cocok Untuk Pertanian Di Pulau Jawa13 Fungsi Otak Kanan Manusia – Pengertian, Dampak Kerusakan dan Cara Mengembangkan Otak Kanan
Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa, Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan Araceae endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas juga endemik dari Sumatra dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.[two] Kibut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. Kibut sering dipertukarkan dengan padma raksasa atau Rafflesia arnoldii. Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis SPHT Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau. Tumbuhan ini hanya ada di Indonesia. Pemerian [sunting sunting sumber] Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu tahun, organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya. Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga sebenarnya adalah tongkol atau spadix yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74 meter pada tahun 2003. Pada tanggal twenty Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91 meter di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun, Kebun Raya Cibodas, Republic of indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17 meter pada dini hari tanggal eleven Maret 2004.[3] Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, Di kawasan SPHT Taman Nasional Kayan Mentarang, jenis kibut ini dapat tumbuh dengan tinggi kisaran 1,5 meter dengan lebar sekitar 50 – 70 cm. Banyak dijumpai di sekitar pinggir sungai dan daerah dataran lembap. Bunga ini mekar sekitar bulan Nopember, dan yang terakhir dijumpai pada tanggal 23 Nopember 2013 Misoniman/POLHUT TN Kayan Mentarang. Pada fase vegetatif, kibut ini muncul daun dan batang mencapai 2,five meter dengan diameter sekitar 25 cm. Pendahuluan [sunting sunting sumber] Bunga bangkai dalam bahasa latin disebut Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “Amorphos” yang berarti “cacat, tanpa bentuk” dan “phallos” yang berarti “penis”.[4] Terdapat 170 jenis bunga bangkai di seluruh dunia dan sekitar 25 jenis di antaranya bisa ditemui di Indonesia yaitu 8 jenis di Sumatra, half-dozen di Jawa, three di Borneo dan one di Sulawasi.[5] Ciri-ciri [sunting sunting sumber] Warna kelopak merah hati, jingga dan kehijauan.[4] Warna tongkol keungguan serta kuning. Mengeluarkan bau busuk. Tingginya bisa mencapai 5 meter dan berdiameter one,5 meter, bagian yang menjulang tinggi ke atas atau yang disebut spadix. Bagian pelindung bunga yang mekar disebut braktea Biji berwarna merah. masa mekarnya vii hari. Habitat [sunting sunting sumber] Hutan hujan Sumatra Bengkulu, Lampung.[6] Iklim tropis dan subtropis. Tumbuh dibawah kanopi undergrowth. Ketinggian 120-365 mdpl. Tanah berkapur. Di hutan sekunder, ladang-ladang penduduk, pinggir sungai atau di tepi hutan. Siklus hidup [sunting sunting sumber] A. titanum memiliki tiga siklus hidup yang jelas, yaitu tahap vegetatif, dorman, dan generatif. Siklus vegetatif terutama untuk pertumbuhan umbi yang dapat mencapai bobot hingga 100 kg. Siklus ini dimulai pada awal musim hujan dengan dihasilkannya satu daun tunggal yang besar, dan berlangsung selama half-dozen-12 bulan, dilanjutkan siklus dorman selama ane-iv tahun sebelum memasuki siklus pembungaan. Siklus pembungaan umumnya tidak teratur [7] Perkembangbiakkan [sunting sunting sumber] Bunga bangkai Amorphophallus mengalami dua fase dalam hidupnya yang berlangsung secara bergantian dan terus menerus, yakni fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun pepaya. Hingga kemudian batang dan daun menjadi layu menyisakan umbi di dalam tanah. Fase selanjutnya, generatif yakni munculnya bunga majemuk yang menggantikan batang dan daun yang layu tadi.[four] Perkembang biakan juga dibantu oleh Burung Rangkong, yang dimana akan memakan biji dari bunga bangkai dan akan dibuang melalui feses, namun semakin berkurangnya populasi burung rangkong akibat perdaganggan liar maka populasi bunga bangkai juga berkurang Keragaman genetik [sunting sunting sumber] dideteksi dengan menggunkan PCR menggunakan primer RAPD . Hasil menunjukkan bahwa diperoleh 143 fragmen Deoxyribonucleic acid yang berukuran dari 100 bp hingga 1,one Kb, dimana 137 95,80% di antaranya merupakan pita polimorfik dengan indeks marka yang tinggi. Rata-rata setiap primer menghasilkan 17,8 pita yang dapat dideteksi. Jumlah pita polimorfik tertinggi 23 terdapat pada primer OPU-07, sedangkan jumlah terendah thirteen terdapat pada primer OPU-03.[6] Ancaman [sunting sunting sumber] Menurut IUCN termasuk dalam red list [viii] Populasi bunga bangkai liar sudah semakin berkurang karena habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat yang merasa terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan daunnya.[9] Konservasi [sunting sunting sumber] Peraturan Pemerintah Nomor vii Tahun 1999 Lampiran PP. No. 7/1999[10] In situ dan ex situ [11] Mata uang Rp. 500 rupiah pada tahun 1982 [12] Maskot pada kebun raya di Jerman yaitu Botaniche Gärten Bonn kebun raya di Jerman [4] Kultur IN-Vitro [12] [sunting sunting sumber] Kultur jaringan bunga bangkai sudah pernah dilakukan pada tahun 1988 oleh Kohlenbach.[12] Pada tahun 2011, Irawati dkk, melakukan kultur in-vitro kembali dan berhasil mendapatkan planlet dari eksplan urat daun dengan menggunakan medium Murashige dan Skoog MS dan perlakuan penyinaraan k lux, 16 jam per hari dengan suhu 28oC. Biakan diamati setelah 6-8 minggu setelah penanaman. Fakta unik [sunting sunting sumber] Umbi pada bunga bangkai dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman, dan obat-obatan.[4] Sebutir biji bunga bangkai membutuhkan waktu 20-40 thn untuk berbunga. Ketika mekar suhu bunga akan mencapai 50-60oC dan mengeluarkan asap. Lain-lain [sunting sunting sumber] Kibut sekarang telah tersebar diberbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul sering kali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Lihat pula [sunting sunting sumber] Padma raksasa Referensi [sunting sunting sumber] ^ Yuzammi & Hadiah, 2018. “Amorphophallus titanum“. IUCN Red List of Threatened Species. 2018 doi ^ “Situs TN Kerinci Seblat”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-04-12. Diakses tanggal 2001-04-12 . ^ Tembolok Google [ pranala nonaktif permanen ] dari diakses 15 Januari 2008 yang tidak bisa diakses. Salinan berita juga dimuat di sini. ^ a b c d east ^ Hetterscheid, West., and Due south, Ittenbach. 1996. Everything you lot always wanted to know abaout Amorphophallus but were afraid to stick your nose into. Aroideana ^ a b Yuyun,S, P., dan Yuzammi. 2008. Pendugaan Keragaman Genetik Amorphophallus titanum Becc. Berdasarkan Marka Random Amplifed Polymorphic Deoxyribonucleic acid. Jurnal Biodiversitas 92 103-107. ^ Bown, D. 1988. Aroids, Plants of The Arun Family. London Century. ^ ^ ^ ^ Esti, Grand. dan Yuzammi. 2016. Konservasi Ek-situ Jenis Amorphophallus SPP di Kebun Raya Liwa Kab. Lampung Barat, Provensi Lampung. Prosiding Seminar Nasional Biologi 85-92. ^ a b c Wijaksono, Katarina, U. Due north., Djaja, dan Irawati. 2012. Perbanyakan Amorphophallus titanum Becc Araceae dengan Teknologi In Vitro. Jurnal Biologi Indonesia 82 343-354
Sariagri- Sebuah bunga bangkai atau suweg muncul di pekarangan rumah warga Kampung Barengkok RT 02 RW 07, Desa Sukasari Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Kemunculan bungai bangkai itu itu sontak membuat masyarakat beramai-ramai untuk melihatnya dari dekat. Bunga bangkai ini, pertama kali ditemukan oleh pemilik lahan bernama Japar. Ia sendiri mengaku, belum tahu persis soal jenis bunga tersebut. Homepage / kapankah bunga majemuk dari bunga bangkai muncul brainly Daur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Penjelasannya By hasbimutsaniPosted on June 25, 2021Daur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Penjelasannya Daur Hidup Bunga Bangkai Terlengkap Beserta Penjelasannya – Terdapat tumbuhan langka yang ada […]- Եቢ аςиктοвэци
- Բоզիр дросво итуռэхጌκ
- О αдዷፋևցէтед ኀለյо զυቀер
- Ց оጂυβечеշաн փочεֆ
- ኜጡθմад υኇ чεዋεዮ атуχ
- Жяλив уչፉብишαզ հоζ
BungaBangkai Suweg tumbuh di pekarangan taman Sekolah Dasar (SD) Panularan 06, Solo, Jawa Tengah. Kemunculan Bungai Bangkai sempat mengejutkan warga serta penjaga sekolah. #publisherstory
Kepahiang - Satu bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanium di Taman Konservasi Bunga bangkai Kepahiang, Bengkulu diperkirakan akan mekar sempurna saat libur Natal kesempatan yang bagus bagi siapa saja untuk mengisi liburan dengan mengunjungi bunga BangkaI tersebut. "Pengunjung dapat menghabiskan waktu liburan itu dengan melihat, belajar dan berinteraksi dengan bunga terbesar di Planet Bumi ini secara langsung," kata salah satu petugas Taman Konservasi Bunga Bangkai, Zulzum Dihamzal di Kepahiang, Rabu, 5/ Konservasi Bunga Bangkai Kepahiang dapaT dicapai dari pusat kota Bengkulu berkendaraan bermotor denga waktu tempuh selama satu jam. Taman ini persisnya ada di Desa Tebat Monok di Kabupaten Kepahiang."Lokasinya berada persis di sisi jalan raya. Dari parkiran kendaraan, pengunjung dapat langsung melihat bunga ini. Kalau mau lebih dekat dan mencium aroma busuk, maka harus menuruni beberapa anak tangga menuju penangkaran," kata bunga bangkai, taman konservasi yang berada di sebelah kawasan hutan lindung Bukit Daun itu juga ditumbuhi inang bunga Rafflesia arnoldii yang juga merupakan bunga endemik Rafflesia berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya. Bunga langka ini hanya mekar selama seminggu. TEMPO/Iqbal LubisPada sepanjang tahun depan taman ini bakala lebih meriah. Karena, menurut Zulzum, diperkiakan 30 bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas akan mekar pada saat itu. "Kami menemukan ada sekitar 30 bunga bangkai yang telah melewati fase vegetatif dan akan segera mekar sepanjang 2019 mendatang."Iklan Dia menjelaskan, bunga bangkai mengalami dua fase dalam siklus hidupnya yang muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif aseksual dan generatif seksual. Selama fase vegetatif itulah muncul batang tunggal dan daun mirip pohon pepaya yang tumbuh selama sekitar dua tahun. "Jika fase vegetatif itu selesai, maka pohon dan daun akan membusuk, lalu tumbuh bunga bangkai dari umbi yang terkubur di dalam tanah. Berat umbi bunga ini dapat mencapai 100 kilogram yang berfungsi sebagai cadangan makanan selama bunga mekar," katanya menjelaskan. Amorphophallus titanum merupakan bunga majemuk terbesar di dunia yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter dan lebar kuntum 1,5 meter. Sedangkan Ammorphophallus gigas merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia yang dapat mencapai lebih dari 4 meter, namun memiliki kuntum kecil. "Kedua jenis bunga bangkai ini adalah endemik Pulau Sumatera yang langka. Karena itu, kami terus merawat bunga-bunga ini secara baik agar terhindar dari ancaman gagal mekar," ujar Zulzum. ANTARABunga bangkai berwarna merah marun itu, tidak mengeluarkan bau busuk seperti bunga sejenis tempo dulu" Denpasar, ANTARA News riau lifestyle Top News; Terkini; Rilis Pers; Dua kecamatan di Sintang dilanda banjir, warga diminta waspada bencana. Minggu, 13 Februari 2022 1:17. Tahukah kamu apa itu Bunga Bangkai? Bunga Bangkai merupakah salah satu bentuk kekayaan flora dan fauna Indonesia. Keanekaragaman tersebut disebabkan karena Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki hutan hujan tropis. Jika berbicara mengenai tumbuhan, nusantara memiliki jenis flora dengan keunikan masing-masing dan terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan wilayahnya yaitu wilayah Indonesia bagian barat, wilayah Indonesia bagian timur dan wilayah Indonesia bagian tengah. Sumber Terdapat kurang lebih 6000 spesies tumbuhan ditemukan di Indonesia bahkan beberapa diantaranya merupakan tumbuhan langka. Salah satu dari antara tumbuhan langka tersebut adalah Bunga Bangkai yang memiliki nama latin Amorphophallus. Untuk menjawab rasa keingintahuan kamu tentang Bunga Bangkai, simak ulasan berikut ini. Asal Usul Tumbuhan Bunga BangkaiDeskripsi Bunga BangkaiCiri-Ciri Tumbuhan Bunga BangkaiHabitat Bunga Bangkai AmorphophallusSiklus Hidup Bunga Bangkai AmorphophallusKlasifikasi Ilmiah Bunga BangkaiJenis-Jenis Bunga Bangkai yang Paling Terkenal di Indonesia1. Amorphophallus titanum2. Amorphophallus gigas3. Amorphophallus decus-silvae4. Amorphophallus beccarii5. Amorphophallus campanulatus6. Amorphophallus OncophyllusFakta Bunga BangkaiPerbedaan Bunga Bangkai dan Bunga Rafflesia ArnoldiManfaat Bunga BangkaiPelestarian Bunga Bangkai Asal Usul Tumbuhan Bunga Bangkai Sumber Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bunga bangkai tergolong salah satu jenis tumbuhan langka baik yang ada di Indonesia maupun di dunia. Bunga ikon puspa langka negara ini sangat dinantikan ketika akan mekar karena keunikannya. Sampai saat ini keberadaan bunga ini masih belum banyak diketahui masyarakat. Asal usul bunga langka ini menurut informasi yang ada berasal dari daerah sumatra, tepatnya di Bengkulu. Sumber Penemu sekaligus orang yang mendeskripsikan bunga ini pertama kali adalah seorang ahli botani berkebangsaan Italia yang bernama Odoardo Beccari tahun 1878. Pada waktu itu Odoardo Beccari menemukannya ketika menjelajah wilayah Bengkulu tepatnya di Kepahiang-Rejang Lebong dan berhasil menemukan bunga bangkai jenis Amorphophallus Titanum. Sumber Penamaan ilmiah bunga bangkai diberikan oleh rekan Odoardo Beccari yang bernama Prof. Giovanni Arcaneli yang berasal dari Turki. Selanjutnya bunga bangkai ditetapkan menjadi maskot Provinsi Bengkulu dan juga lambang kebun raya Botanische Gärten Bonn di Jerman. Namun apakah kamu tahu jika bunga endemik Sumatra ini sekarang tidak hanya dapat ditemui di daerah Bengkulu saja, namun keberadaannya sudah menjadi salah satu koleksi di Kebun Raya Bogor. Sumber Pada dasarnya bunga bangkai atau biasa disebut “suweg” tergolong tumbuhan dari genus Amorphophallus. Tumbuhan jenis ini merupakan anggota dari famili Araceae talas-talasan. Bunga bangkai bukanlah bunga tunggal melainkan jenis bunga majemuk Inflorescence serta bunga ini memiliki bagian yang menjulang seperti tongkol dan terdiri dari kumpulan bunga kecil. Selain terkenal karena kelangkaannya bunga ini memiliki penampakan yang lebih besar dibandingkan bunga pada umumnya. Jika ketika kamu pergi ke suatu taman dan melihat bunga mawar, anggrek, matahari, dahlia, dan lain sebagainya, maka kamu akan terkejut melihat ukuran bunga bangkai Amorphophallus yang terlihat tidak umum dengan ukuran bunga pada umumnya. Jenis Amorphophallus di dunia berkisar 170 jenis dan sekitar 25 jenis diantaranya ditemukan di Nusantara antara lain 8 jenis di Sumatra, 6 jenis di pulau Jawa, 3 jenis di Kalimantan dan 1 jenis di Sulawesi. Saat ini tumbuhan raksasa ini telah terdapat di berbagai tempat di penjuru dunia terutama dimiliki oleh beberapa kebun botani seperti di Jerman atau sejenis penangkaran spesialis tumbuhan. Banyak orang yang ingin melihat tumbuhan ini baik di Indonesia maupun di negara yang memilikinya. Ketika bunga ini mekar akan menjadi momen penting bagi siapapun yang melihatnya apalagi untuk menarik kunjungan wisatawan seperti yang ada di Kebun Raya Bogor. Ciri-Ciri Tumbuhan Bunga Bangkai Sumber Ciri-ciri bunga secara umum dilihat berdasarkan ada atau tidaknya kelopak bunga yang berfungsi sebagai pelindung dan adanya mahkota bunga untuk mengundang serangga dalam membantu proses penyerbukan. Bunga biasanya memiliki tangkai sebagai tempat penyokong bunga. Demikian pula dengan tumbuhan bunga bangkai Amorphophallus yang memperlihatkan ciri-ciri sebuah bunga. Tumbuhan langka ini biasanya berwarna merah hati, jingga dan kehijauan pada kelopaknya. Sumber Amorphophallus memiliki tongkol spadix yang sangat menonjol dan berwarna keunguan bercampur serta kuning. Dilihat dari fisiknya flora langka ini memiliki sejenis daun pelindung yang mekar disebut braktea. Hal yang membuatnya sangat khas yaitu tumbuhan endemik ini memiliki bau yang sangat busuk seperti bau bangkai. Bau busuk bunga bangkai berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol bunga yang mengandung belerang serta senyawa dimethyl disulphide DMDS dan dimethyl trisulphide DMTS. Secara fisik bunga bangkai tumbuh secara bergerombol pada batang yang sama dan memiliki ukuran yang sangat besar dibanding bunga pada umumnya. Bunga bangkai dapat tumbuh hingga 4 meter dan berdiameter 1,5 meter. Biji dari tumbuhan raksasa ini berwarna merah serta masa mekarnya sekitar 7 hari. Ketika bunga ini masih berwujud tunas, bentuknya akan mirip dengan umbi talas. Tumbuhan primitif ini menyimpan cadangan makanan pada umbinya. Apabila sekilas diperhatikan banyak yang mengira tumbuhan ini seluruhnya adalah bunga padahal bunga berada di dalam tongkol yang menjulang tinggi ke atas. Habitat Bunga Bangkai Amorphophallus Sumber Pengertian habitat adalah tempat dimana makhluk hidup tinggal, mencari makan dan berkembang biak serta dimana bertemunya segala macam kondisi lingkungan untuk makhluk hidup dapat bertahan hidup. Habitat tumbuhan berkaitan dengan suatu tempat yang memiliki pencahayaan matahari, air, udara dan tanah dalam kondisi yang sesuai. Habitat flora langka ini berada di wilayah dataran rendah yang tumbuh dengan iklim tropis dan subtropis. Indonesia termasuk wilayah yang dapat ditumbuhi bunga raksasa ini seperti yang ada di daerah hutan hujan Sumatra Bengkulu, Lampung. Tumbuhan langka ini biasanya tumbuh di ketinggian 120 hingga 365 meter diatas permukaan laut. Namun diketahui saat ini habitatnya di alam mendapat gangguan seperti adanya pengambilan bunga bangkai di hutan secara ilegal. Tidak jarang pula ada saja masyarakat yang memotong bunga ini karena terganggu oleh bau busuk yang ditimbulkannya. Masih ada masyarakat yang tidak tahu bahwa bunga bangkai sangat dilindungi. Selain itu terjadi penurunan jumlah serangga penyerbuk dan binatang penyebar biji sehingga dibutuhkan pengawasan lebih karena bunga ini termasuk bunga yang langka. Siklus Hidup Bunga Bangkai Amorphophallus Sumber Dalam hidupnya, tanaman bunga bangkai akan mengalami dua fase yang akan terjadi secara bergantian yaitu fase vegetatif aseksual dan generatif seksual. Pada fase vegetatif ditandai dengan tumbuhnya batang dan daun sedangkan fase generatif dilihat dari tumbuhnya bunga majemuk Inflorescence yang sebenarnya terdiri dari koloni bunga kecil dan muncul dari umbi. Selama fase vegetatif tumbuh batang tunggal di umbinya serta muncul daun yang mirip dengan daun pepaya yang tingginya sekitar 2 meter. Batang dan daun tersebut kemudian menjadi layu dan meninggalkan umbi di dalam tanah. Setelah itu muncul bunga majemuk yang menggantikan batang serta daun yang telah layu dan disebut sebagai fase generatif. Sumber Pada saat memasuki fase generatif diperlukan nutrisi yang cukup. Ketika berada dalam fase ini bunga bangkai akan mengeluarkan bau busuk seperti bangkai yang berfungsi untuk menarik perhatian serangga seperti lalat, kumbang dan lain sebagainya untuk membantu dalam proses penyerbukan. Klasifikasi Ilmiah Bunga Bangkai Sumber Apakah kamu pernah mendengar kata klasifikasi ilmiah pada tumbuhan? Tentunya klasifikasi ini berbeda dengan jenis-jenis tumbuhan itu sendiri. Klasifikasi tumbuhan disini merupakan penempatan organisme secara berurutan pada kelompok tertentu takson berdasarkan persamaan atau perbedaan. Pembentukan kelompok tertentu pada tumbuhan disusun secara teratur mengikuti hierarki. Begitu juga dengan bunga bangkai Amorphophallus yang berukuran raksasa serta mengeluarkan bau tak sedap juga memiliki klasifikasi ilmiah. Bunga bangkai masuk dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Liliopsida, Ordo Alismatales, Famili Araceae, dan Genus Amorphophallus serta sebagai contoh untuk Spesiesnya adalah Amorphophallus Titanum. Bagaimana? Sekarang kamu sudah semakin paham bukan tentang bunga raksasa ini? Jenis-Jenis Bunga Bangkai yang Paling Terkenal di Indonesia Sumber Tahukah kamu ternyata jenis bunga bangkai yang pernah ditemukan ada lebih dari seratus spesies di seluruh dunia? Menurut data yang ada terdapat sekitar 170 spesies bunga bangkai di seluruh dunia namun yang terkenal di Indonesia diantaranya adalah Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus decussilvae, Amorphophallus beccarii, Amorphophallus campanulatus, dan Amorphophallus oncophyllus. 1. Amorphophallus titanum Sumber Amorphophallus titanum disebut juga Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa. Bunga ini merupakan jenis yang sangat besar dan ketika mekar bunganya sangat besar. Bunga endemik dan langka ini dapat ditemukan di pulau Sumatra. Ukurannya lebih besar dibanding tumbuhan keluarga Araceae lainnya dan memiliki umbi yang juga besar. Kebun Raya Bogor adalah salah satu penangkaran yang berhasil membuat bunga bangkai dapat tumbuh dan mekar dengan sempurna. 2. Amorphophallus gigas Sumber Amorphophallus gigas merupakan bunga yang habitat aslinya ada di Bengkulu. Bunga ini memiliki tinggi melebihi Amorphophallus titanum namun kelopak dan tangkainya relatif lebih pendek. Periode mekar Amorphophallus gigas sangat lama, dalam waktu tiga tahun bunga ini hanya berbunga sebanyak satu kali. 3. Amorphophallus decus-silvae Sumber Amorphophallus jenis ini jika diamati akan berbentuk seperti jangkung maka dari itu jenis ini disebut dengan Acung atau bunga bangkai jangkung. Bunga bangkai Amorphophallus decus-silvae merupakan salah satu yang ada di pulau Jawa. 4. Amorphophallus beccarii Sumber Bunga bangkai jenis Amorphophallus beccarii adalah tumbuhan endemik Sumatra. Tumbuhan ini juga terancam punah karena keberadaannya tidaklah banyak. 5. Amorphophallus campanulatus Sumber Bunga bangkai jenis ini juga disebut dengan Umbi Suweg da berpotensi untuk dijadikan sumber bahan diversifikasi pangan di masa depan. 6. Amorphophallus Oncophyllus Sumber Amorphophallus Oncophyllus disebut juga Porang yang merupakan golongan Araceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan pulau Jawa. Fakta Bunga Bangkai Sumber Seperti yang telah diketahui bunga bangkai Amorphophallus merupakan tumbuhan Famili Araceae talas-talasan. Untuk mengenal tumbuhan ini lebih jauh, berikut fakta-fakta tentang bunga bangkai yang wajib kamu tahu! Sebagian besar bunga bangkai adalah spesies endemik, salah satu contohnya adalah Amorphophallus titanum. Tumbuhan bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanum berasal dari Indonesia yang populasinya hanya ditemukan di hutan-hutan daerah Sumatra. Setelah bunga bangkai mekar maka akan layu dan siklus hidupnya akan terulang kembali. Proses ini dilakukan dengan tumbuh kembali di atas umbi bunga yang telah mati. Bunga bangkai Amorphophallus dapat tumbuh dengan mencapai ketinggian sekitar 4 meter dan diameter 1,5 meter. Amorphophallus dapat dibudidayakan salah satunya seperti yang ada di penangkaran Kebun Raya Bogor. Umbi dari spesies Amorphophallus titanum dapat dimanfaatkan sebagai zat pengental atau jelly yang mengandung serat dan dietary supplements karena mengandung glucomannan. Bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanum dijadikan sebagai maskot provinsi Bengkulu. Di benua Amerika dan Eropa diketahui terdapat sekitar 6000 kebun raya dan arboretum yang mengoleksi bunga bangkai raksasa. Perbedaan Bunga Bangkai dan Bunga Rafflesia Arnoldi Sumber Tahukah kamu bahwa bunga bangkai Amorphophallus merupakan dua jenis tanaman yang berbeda? Memang kedua bunga ini sekilas memiliki kemiripan yaitu sama-sama besar, mengeluarkan bau tak sedap atau busuk, dan banyak tumbuh di wilayah Sumatra namun pada kenyataannya kedua bunga ini merupakan jenis bunga yang berbeda. Apabila kamu melihat foto kedua bunga ini maka secara fisik kedua bunga ini jelas memiliki bentuk yang berbeda. Bunga bangkai Amorphophallus mempunyai daun dan batang yang tumbuh menjulang tinggi sedangkan bunga Rafflesia Arnoldi adalah jenis parasit yang hidup pada inang yaitu Tetrastigma sejenis tumbuhan dari keluarga anggur-angguran tanpa memiliki batang dan daun. Bunga Rafflesia berbentuk kelopak berwarna merah bata yang ketika mekar akan melebar rebah ke tanah dan memiliki lubang besar di tengahnya. Sumber Perbedaan lain terletak pada nama latin kedua bunga dimana bunga bangkai memiliki nama latin Amorphophallus dan bunga rafflesia memiliki nama latin Rafflesia. Jenis kelamin bunga rafflesia ada dua jenis sedangkan Amorphophallus ada yang berkelamin jantan dan ada juga yang berkelamin betina pada tumbuhan yang berbeda. Amorphophallus lebih mudah dibiakkan dengan biji tetapi biji bunga Rafflesia lebih susah untuk didapatkan karena bunga jantan dan betina sukar untuk didapat mekar bersamaan. Manfaat Bunga Bangkai Sumber Dibalik baunya yang tidak sedap busuk ternyata bunga bangkai Amorphophallus memiliki manfaat yang luar biasa. Manfaat tersebut terdapat pada kandungan umbi bunga raksasa ini. Seperti yang telah diketahui Amorphophallus termasuk suku talas-talasan sehingga memiliki umbi berukuran besar yang beratnya dapat mencapai 117 kilogram. Umbi bunga bangkai mengandung glucomannan yang berguna sebagai zat pengental kaya serat sehingga baik untuk kesehatan manusia. Umbi bunga bangkai dapat membantu menyembuhkan penyakit karena dapat berfungsi sebagai suplemen untuk diet kolesterol, penetralisir kadar gula darah dan agen kontrol berat badan. Suweg atau bunga bangkai juga dapat merawat kesehatan tulang seperti mencegah terjadinya osteoporosis pengeroposan tulang. Mengonsumsi suweg dipercaya dapat menjadi sumber energi bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Manfaat lainnya menurut informasi yang ada bunga bangkai suweg dapat berperan sebagai anti racun bagi tubuh untuk melawan virus, bakteri atau kuman yang menyebabkan racun Dengan kata lain suweg dapat pula meningkatkan imunitas tubuh pada manusia. Bunga bangkai suweg berfungsi untuk mencegah penyakit, meningkatkan trombosit ketika terjadi luka pada tubuh, dan sebagai anti inflamasi yang disebabkan oleh infeksi seperti pada tenggorokan. Pelestarian Bunga Bangkai Sumber Bunga bangkai Amorphophallus merupakan bunga yang keberadaannya terancam punah maka dari itu bunga ini sangat dilindungi dan dilestarikan oleh pemerintah. Populasi bunga bangkai berkurang disebabkan berbagai macam hal seperti habitat aslinya yang beralih menjadi lahan untuk bercocok tanam atau pemukiman. Ada juga masyarakat pedalaman yang tidak mengetahui bahwa bunga ini langka dan amat dilindungi oleh karenanya tidak jarang bunga ini dipotong karena menyebarkan bau tidak sedap. Hal paling miris lainnya adalah karena bunga bangkai Amorphophallus memiliki banyak manfaat dan popularitasnya meningkat, terdapat juga perburuan liar terhadap tanaman langka ini untuk diperdagangkan. Hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan bunga bangkai Amorphophallus diantaranya dengan upaya konservasi. Dengan adanya program konservasi diharapkan dapat mempertahankan bunga ini di habitat alaminya. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi terkait pelestarian flora langka ini kepada masyarakat sehingga Amorphophallus tetap dapat bertahan dan terhindar dari kepunahan. Gerakan pelestarian Amorphophallus juga dapat dilakukan dengan menanam bunga ini dalam pot seperti program yang dijalankan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI dengan melakukan pembibitan melalui penyerbukan silang buatan.
AgusEka Yulianto (25) pemuda setempat mengatakan, di desanya memang kerap muncul Bunga Bangkai ini. Apalagi ketika lokais tersebut masih berupa rawa-rawa. "Ada empat lokasi yang sering ditumbuhi bunga bangkai. Sepanjang jalan ini, di kebun pisang, Jati, sama di sana dekat pohon mangga. Dulukan rawa di sini, malah lebih banyak," ungkapnya
Dardi sang pemilih rumah awalnya tidak menduga bunga kuncup itu merupakan Bunga Bangkai. Fenomena kemunculan bunga bangkai secara misterius sebelumnya pernah juga terjadi sepuluh tahun silam. Lokasi tanaman berada di Dukuh Dracik Kramat Kampung Pulau RT 07/01 Kelurahan Proyonanggan Selatan, Rabu (14/10/2020).